TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Kunjungan balasan dilakukan dr Kornelius Kodi Mete untuk memperkokoh ritual damai antara dirinya dan Markus Dairo Talu akibat perseteruan pilkada tahun 2013 yang menelan korban jiwa.
Ribuan massa rombongan bupati SBD yang akan purna tugas pada 8 September 2024 ini berkonvoi menuju kediaman Markus Dairo Talu di Reda Mbolo, Minggu (25/08/2024).
Pantauan media ini konvoi sepeda motor, kendaraan roda empat dan roda enam, termasuk sebuah tronton roda sepuluh mengular sepanjang dua kilometer.
Pose bersama usai rombongan dr Kornelius Kodi Mete diterima secara adat di kediaman Markus Dairo Talu, Minggu (25/08/2024). ( Foto Menara Sumba )
Didampingi putra sulungnya, Dominikus Alphawan Rangga Kaka yang juga bakal calon wakil bupati SBD, kedatangan Kodi Mete bersama istri dan rombongan disambut secara adat.
Sesuai penjelasan Sekretaris DPD Partai Nasdem Kabupaten SBD, Thomas Tanggu Dendo, kegiatan tersebut sudah diagendakan jauh hari sebelumnya.
“Ini adalah kunjungan balik Pak Nelis dan juga Pak Angga Kaka untuk menindaklanjuti ritual perdamaian yang sudah dilakukan di Kodi bulan Juli lalu,” jelasnya.
Selain silahturahmi balasan keluarga Kornelius Kodi Mete, kegiatan tersebut juga mengikutsertakan pimpinan parpol koalisi pendukung Ratu-Angga.
Para pimpinan parpol, kata Thomas Tanggu Dendo, akan menegaskan komitmen dukungan memenangkan paket berslogan Menyala Angle ini di pilkada 27 November 2024 mendatang.
“Ini juga merupakan upaya merapatkan barisan dan menggalang dukungan yang tiada henti akan terus dilakukan,” sebut Thomas Tanggu Dendo.
Sementara Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDIP Kabupaten SBD, Anus Kette menyebut, kunjungan ini merupakan akhir dari seluruh perseteruan politik yang terjadi selama 15 tahun terakhir.
Dikatakannya, selaku pimpinan PDIP SBD, dr Kornelius Kodi Mete ingin menunjukkan kepada publik bahwa perdamaian adalah kata kunci dalam membangun daerah ini.
“Kami keluarga besar PDIP bersama Pak Ketua mau menunjukkan kepada seluruh masyarakat SBD bahwa tanpa perdamaian, persatuan, dan gotong royong sia-sia bicara sejahtera,” tandasnya. ( JIP/MS )
