WEWEWA SELATAN, MENARASUMBA.COM – Tekad bulat diikrarkan warga Milla Ate di Kecamatan Wewewa Selatan yang menghadiri kampanye terbatas caleg Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Tekad itu tercetus bak gayung bersambut untuk memenangkan PDIP dalam satu jalur hirarki pilihan pada pemilu 2024 mendatang.
Niat ini terungkap saat kampanye caleg banteng moncong putih yang berlangsung Senin (18/12/2023) di kediaman Timotius, salah seorang tokoh di desa tersebut.

Timotius pemilik rumah tempat pelaksanaan kampanye terbatas saat menyampaikan ajakan untuk mendukung dan memenangkan tiga caleg PDIP dari tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat. ( Foto Menara Sumba )
Politisi PDIP yang hadir dalam kampanye ini adalah caleg DPR RI Dapil NTT 2 Drs Umbu Sappi Pateduk, caleg DPRD Provinsi NTT Dapil Sumba Dominikus Alphawan Rangga Kaka SP, dan caleg DPRD Kabupaten SBD Dapil Sumba Barat Daya 3 Octavianus Dapa Talu SE.
“Selama ini orang Rara selalu terbelakang karena tidak punya wakil yang bisa menyuarakan keadaan kita dan memperjuangkannya untuk diperhatikan pemerintah,” kata Timotius membakar semangat warga yang hadir.
Karena itu dirinya berharap agar di pemilu 2024 mendatang warga Rara harus mewujudkan komitmen untuk mengutus wakilnya di DPRD Kabupaten SBD.
Ia menyebut, butuh sinergitas mumpuni untuk memperjuangkan aspirasi rakyat tersebut melalui sokongan yang kuat secara hirarki kelembagaan di dewan perwakilan rakyat.

Salah seorang pemuka masyarakat setempat yang turut menyuarakan semangat untuk mendukung dan memenangkan caleg PDIP di Desa Milla Ate pada pemilu 2024 mendatang. ( Foto Menara Sumba )
Oleh sebab itu, maka secara berjenjang bentuk sokongan itu harus tegak lurus dalam satu jalur hirarki perjuangan mulai dari DPRD kabupaten, DPRD provinsi, hingga DPR RI di tingkat pusat.
“Pada hari ini di depan kita hadir lengkap tiga calon anggota legislatif dari tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat yang harus kita dukung dan menangkan pada pemilu 14 Februari 2024 mendatang,” imbaunya.
Timotius berharap warga Rara bisa membentengi diri dari berbagai godaan oknum yang ingin memikat hati dengan cara tidak beretika lewat politik uang.
“Ketika suaramu sudah dibeli jangan harap lagi aspirasimu diperjuangkan karena sudah dibayar lunas dengan lembaran rupiah yang tidak setara dengan harga dirimu,” pesannya.
Hal senada diungkapkan salah seorang pemuda setempat yang meminta kesempatan untuk menyuarakan isi hatinya di hadapan para caleg dan warga yang hadir.
Menurutnya, pengalaman pahit di setiap momen pemilu harus disudahi pada Februari 2024 nanti dengan mengutus minimal satu wakil warga Rara di lembaga legislatif kabupaten.

“Cukup sudah selama ini kita jadi penonton karena tidak pernah sekali pun ada utusan dari wilayah ini yang menduduki kursi DPRD di kabupaten untuk bisa memperjuangkan kepentingan kita,” ujarnya.
Sebagai orang muda ia mengajak warga yang hadir untuk tidak mengulang kesalahan yang sama di pemilu sebelumnya dimana suara rakyat Rara selalu nihil kursi.
Kekuatan perjuangan itu, sebutnya lagi, harus tegak lurus dalam satu garis hirarki lembaga legislatif dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat, bahkan sampai pada pilihan presiden.
“Perjuangan kita harus utuh menyatu dan kita percayakan pada Pak Octa di kabupaten, Pak Angga di provinsi, dan Bapak Umbu Sappi Pateduk di tingkat pusat, serta Ganjar-Mahfud untuk presiden dan wakil presiden,” pungkasnya. ( TIM/MS )
































