TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Rasa cinta kaum muda di SBD terhadap budayanya sendiri kian tergerus.
Bahkan acapkali ada yang malah merasa minder dengan budaya warisan leluhurnya.
Hal tersebut disampaikan salah satu pegiat dan pemerhati budaya asal Kodi, Oktavianus Kaka saat dikonfirmasi media ini di sela acara pembukaan Festival Budaya Sumba Barat Daya, Minggu (16/02/2025).
“Anak-anak kita sekarang malu untuk menyanyikan lagu daerahnya sendiri, tapi merasa lebih punya harga diri ketika menyanyikan lagu-lagu dari luar,” ungkapnya.
Fenomena ini, sebut Okta, sangat mengkhawatirkan karena bisa berujung pada punahnya bermacam aset budaya peninggalan leluhur.
Menyikapi kondisi ini ia kemudian menggugah generasi muda SBD khususnya di wilayah Kodi untuk menghargai, mencintai, dan melestarikan budaya sendiri.
Konsepnya, kata penggubah dan pelantun lagu daerah Kodi ini, dimulai dari lingkup rumah tangga.
“Ini muncul dengan identitas yang melekat pada diri pribadi kita,” ungkapnya.
“Jika saya terlahir sebagai orang Kodi maka sudah sepantasnya tampil dengan identitas etnik saya dengan berbagai ornamennya,” lanjut Okta.
Berbagai upaya yang sudah dilakukannya saat ini antara lain dengan membentuk grup seni sebagai salah satu wadah melestarikan beragam jenis musik dan tarian etnik.
Dirinya juga berharap Festival Budaya Sumba Barat Daya tidak semata hanya dipentaskan pada tahun ini.
“Saya meminta kepada pemerintah daerah agar ini menjadi festival tahunan yang terus diselenggarakan kelak,” imbaunya.
“Dan yang paling penting tentunya kita harapkan generasi muda tidak merasa malu dengan budayanya sendiri,” timpal Okta yang juga jadi salah satu juri di festival ini. ( JIP/MS )
