WAINGAPU, MENARASUMBA.COM – Fenomena El Nino diperkirakan akan berlangsung hingga bulan April 2024 mendatang.
“Kondisi ini menyebabkan mundurnya awal musim hujan di sebagian besar wilayah NTT termasuk Sumba secara umum,” jelas Kepala Stasiun Meteorologi Umbu Mehang Kunda, Carles A. Tari, Jumat (11/01/2024).
Dikatakan Carles, berdasarkan data curah hujan, dimana normal awal musim kemarau berlangsung pada bulan Maret dan April.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fenomena El Nino yang sedang berlangsung menyebabkan berkurangnya intensitas curah hujan dan semakin pendeknya periode musim hujan.
Kepala Stasiun Meteorologi Umbu Mehang Kunda, Carles A. Tari
Karena itu ia mengimbau para petani terlebih yang ada di wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya agar cermat dalam memilih jenis tanaman yang akan dibudidayakan.
“Disesuaikan dengan kondisi curah hujan setempat dan bijaksana dalam penggunaan air yang tersedia,” sarannya pula.
El Nino, sebut Carles, merupakan fenomena global yang ditandai dengan adanya anomali suhu permukaan laut di wilayah Pasifik Tengah Ekuator.
El Nino berpengaruh terhadap pengurangan curah hujan secara signifikan bila bersamaan dengan kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin (anomali negatif).
“Beberapa hari terakhir di sebagian wilayah Sumba terjadi hujan dengan intensitas sedang sampai lebat disertai petir dan angin kencang namun berdurasi singkat,” ujar Carles.
Menurut Carles, hal ini disebabkan oleh adanya pola siklonik di perairan Timor.
Pola siklonik ini menyebabkan massa udara bergerak dan mengumpul membentuk awan hujan di wilayah Sumba.
Kondisi ini juga didukung oleh suhu muka laut yang lebih tinggi dari normalnya, sehingga terjadi peningkatan penguapan yang lebih berkontribusi terhadap peningkatan potensi curah hujan di wilayah Sumba.
“Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga tiga hari ke depan,” tandasnya. ( ATM/MS )
