WEWEWA BARAT, MENARASUMBA.COM – Tim fogging Dinas Kesehatan Kabupaten SBD diterjunkan di Dusun Deta Ate, Desa Kabali Dana, Kecamatan Wewewa Barat.
Tim yang terdiri dari tiga staf dinas dan lima tenaga Puskesmas Waimangura ini melakukan fogging pada Rabu (24/01/2024).
Tindakan ini sebagai respon atas kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang telah melanda dusun tersebut selama lebih dari dua tahun dan menjangkiti sejumlah warga.

Bak penampung air milik salah satu kelompok tani setempat yang menjadi tempat berbiak nyamuk aedes aegypti. ( Foto Menara Sumba )
Terakhir, Anastasia (10) salah satu warga setempat baru saja menjalani perawatan di RS Karitas Waitabula setelah terserang penyakit yang ditularkan nyamuk aedes aegypti ini.
Beci ibu kandung Anastasia menuturkan, usai menjalani perawatan di rumah sakit putrinya agak trauma untuk kembali ke rumah.
“Ketika pulang dari rumah sakit, saat itu juga ia dijemput oleh bapak saudaranya dan kemudian tinggal selama seminggu lebih di Waitabula,” jelas Beci.
Kejadian ini kemudian dilaporkan ke pihak dinas kesehatan dengan harapan dapat dilakukan fogging agar sumber penularan penyakit ini dapat dibasmi.

Penyemprotan bak penampung air yang menjadi tempat berbiak nyamuk aedes aegypti oleh petugas fogging. ( Menara Sumba )
“Syukurlah hari ini pihak dinas sudah menurunkan tim fogging, dan anak kami pun lega dari rasa trauma,” katanya lebih lanjut.
Sementara itu ketika dimintai komentar tidak seorang pun tim fogging yang memberikan pernyataan kepada awak media ini.
“Kami hanya ditugaskan untuk melaksanakan fogging hari ini dan tidak punya kewenangan apa pun untuk berkomentar di media,” ujar salah seorang dari tim fogging.
Dalam pantauan media ini fogging hari itu dilakukan pada 11 buah rumah dan sebuah gedung gereja jemaat GSJA Victory.
Seluruh rumah yang difogging, termasuk gereja tersebut berada pada radius 200 meter dari sebuah bak penampung air.
Sesuai hasil survei tim Dinkes Kabupaten SBD, bak penampung air milik kelompok tani setempat ini menjadi tempat berbiak nyamuk aedes aegypti.

Fogging di rumah Ongki, warga setempat yang sudah dua tahun berturut terserang DBD. ( Foto Menara Sumba )
Warga setempat menyambut baik pelaksanaan fogging hari itu, dan berharap dengan adanya tindakan tersebut tidak ada lagi kasus DBD di wilayah Dusun Deta yang saat ini telah menjadi desa persiapan.
Salah satunya diungkapkan Ongki yang sudah dua tahun berturut terserang DBD dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
“Dua tahun berturut sejak 2022 saya harus opname di rumah sakit akibat terserang DBD,” akunya.
Informasi yang dihimpun media ini dari berbagai sumber menyebut jika pada tahun sebelumnya sejumlah warga di tempat tersebut pernah terserang DBD.
Setiap tahun selalu ada warga yang terserang penyakit ini, terlebih pada saat memasuki musim hujan.
Namun baru kali itu dilakukan tindakan fogging setelah ditemukan bahwa di lokasi tersebut terdapat tempat berbiak nyamuk aedes aegypti.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten SBD, drg Yulianus Kaleka yang dihubungi media ini belum bisa memberikan komentar karena sedang sibuk melaksanakan tugas.
“Nanti saya hubungi kembali untuk berikan pernyataan,” katanya singkat. ( JIP/MS )



















