TAMBOLAKA, MENARASUMAB.COM – Wacana pembentukan Kecamatan Kodi Bukambero yang telah bergulir sejak tahun 2015 lalu terus berkumandang.
Di awal perjuangan, niat membentuk kecamatan pada saat itu terbentur syarat minimal jumlah desa yang tidak terpenuhi.
Kendati demikian, semangat yang digagas Rafael Djapa Ole, salah satu tokoh terkemuka dari wilayah itu tidak pernah surut.
Ditemui media ini, Kamis (20/03/2025) sosok yang juga memelopori salah satu lembaga pendidikan swasta di wilayah Bukambero tersebut mengaku tidak patah semangat memperjuangkan Kecamatan Kodi Bukambero.
“Memang pada awal perjuangan kami terkendala syarat wajib jumlah desa yang tidak terpenuhi,” akunya.
Menyadari kendala ini, dalam perjalanan waktu segenap stakeholder di wilayah Bukambero terus berbenah dan merapatkan barisan perjuangan.
Alhasil, sebut Kepala SMA Marapati ini, sejumlah desa baru akhirnya terbentuk dan kini jadi pemerintahan definitif.
Saat ini jumlah desa baru terus bertambah dan telah memenuhi syarat yang diwajibkan.
Ia mengaku, ada harapan terbersit karena secara politis keinginan ini mendapat respon yang demikian besar dari bupati dan wakil bupati terpilih.
“Dukungan ini sesuai janji Ibu Bupati dan Bapak Wakil Bupati pada saat turun sosialisasi ke desa-desa dalam kampanye pilkada beberapa waktu lalu,” bebernya.
Sebagai ketua panitia pemekaran Kecamatan Kodi Bukambero pada masa itu, mantan anggota DPRD SBD yang kini mengasuh Yayasan Pendidikan Marapati tersebut mengaku optimis dengan dukungan politik dari pemerintah maupun lembaga legislatif.
“Ini yang kami tunggu sebagai masyarakat Bukambero dan terlebih secara khusus saya selaku mantan ketua panitia pemekaran begitu berharap terwujudnya aspirasi yang sudah sekian lama bergulir,” ungkapnya blak-blakan.
Harapan ini, kata Rafael, dilandasi oleh keinginan seluruh masyarakat Bukambero untuk mendapatkan sentuhan layanan yang baik.
“Sehingga masyarakat yang ada di wilayah Bukambero didekatkan pelayanannya dan bisa memperjuangkan nasibnya sendiri,” tandas Rafael. ( JIP/MS )
