TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Perum Bulog senantiasa menyatukan tata niaga beras yang dipercayakan kepada sejumlah pengelola Rumah Pangan Kita (RPK) yang ada wilayah kabupaten Sumba Barat Daya.
Apabila ditemukan ada RPK menjual beras melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan maka akan ditindak tegas.
Sebagian dari stok beras yang masih tersedia di Gudang Bulog Pogo Tena, SBD. ( Foto Menara Sumba )
Kepala Gudang Bulog Pogo Tena, Sumba Barat Daya, Petrus Yulianus menyampaikan hal ini saat dikonfirmasi Kamis (19/03/2025).
“Kami akan melakukan pemutusan kontrak kerja sama dengan pengelola RPK nakal yang menjual beras di atas HET,” tegasnya.
Harga eceran tertinggi di tingkat RPK saat ini, sebut Petrus, tidak boleh lebih dari Rp.13.100 per kilogram.
Sedangkan harga beras saat ditebus pengelola RPK dari Perum Bulog hanya sebesar Rp.11.300 per kilogram.
Untuk saat ini, katanya lebih lanjut, pada setiap minggu pengelola RPK hanya diperbolehkan mengambil beras sebanyak 2 ton..
Pihaknya meminta masyarakat untuk ikut mengawasi penjualan beras Bulog pada setiap RPK yang ada di seluruh wilayah SBD.
“Jika ditemukan bukti kuat ada RPK yang menjual di atas HET segera laporkan sehingga kami bisa ambil tindakan,” imbaunya.
Untuk menindak pengelola RPK yang tidak patuh pada ketentuan penjualan, pihaknya melibatkan pula Satgas Pangan.
“Tapi yang pasti konsekuensinya kami akan putuskan kontrak kerja sama dengan RPK nakal tersebut,” pungkasnya. ( JIP/MS )
