Pendidikan

Samsi Pua Golo Sebut, Upaya Ganti Ketua YAPPI SBD Tidak Prosedural

×

Samsi Pua Golo Sebut, Upaya Ganti Ketua YAPPI SBD Tidak Prosedural

Share this article
Ketua YAPPI SBD, H. Samsi Pua Golo, ST memperlihatkan surat undangan rapat kedua yang awalnya bertempat di Gazebo Hotel Sinar Tambolaka, namun kemudian dicoret dan tempatnya beralih ke rumah pribadi. ( Foto Menara Sumba )

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Perseteruan di tubuh Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Islam (YAPPI) Kabupaten SBD masih terus berlangsung.

Setelah ada upaya membentuk kepengurusan baru oleh sejumlah tokoh yang disebut sebagai pembina yayasan ini, fakta lain dibeberkan Ketua YAPPI, H Samsi Pua Golo, ST.

“Memang benar sesuai AD/ART secara periodik jabatan yang saya emban sejak tahun 2016 berakhir di tahun 2021,” jelas Samsi, Senin (19/08/2024).

Namun, ketika ia menanyakan hal tersebut justru dewan pembina yayasan tidak melakukan apa-apa.

“Malah saat itu dewan pembina mengatakan kepada saya jalani saja dulu,” bebernya.

Padahal semestinya beberapa waktu sebelum akhir masa jabatan itu dewan pembina mengeluarkan surat pemberitahuan resmi sekaligus meminta Laporan Pertanggungjawaban (LPJ).

“Kalau hanya bilang habis masa jabatan, kapan saya disurati? Karena ini organisasi resmi dimana saya harus buat LPJ untuk sampaikan apa yang sudah dibuat dan mana yang saya tidak lakukan atau gagal,” sebutnya lagi.

Samsi menjelaskan, sudah jadi tugas wajib dewan pembina melakukan hal itu, bukan malah meminta ketua yayasan untuk berkoordinasi.

Justru yang terjadi saat ini adalah pembentukan pengurus baru dimana rapatnya tidak prosedural dan menyalahi AD/ART.

Anehnya lagi, surat undangan rapat dikeluarkan ketika ia sedang melaksanakan tugas sebagai pimpinan DPRD SBD.

“Bahkan diantar ke rumah saya sudah jam 5 sore, dan oleh istri saya yang saat itu menerima undangan mengatakan jika saya sudah berangkat Jakarta,” tutur Samsi.

Undangan tersebut baru diketahui saat pesawat sudah mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar Bali, dan ia membuka handphone yang sebelumnya dimatikan ada chat WhatsApp istrinya.

Padahal, pukul 14.00 wita ia baru berangkat untuk check in di Bandara Lede Kalumbang, Tambolaka menunggu pesawat yang akan menuju ke Bali pada pukul 16.00 wita.

Ia pun terkejut setelah melihat foto undangan tanpa kop surat dan stempel yang dikirim istrinya di handphone.

“Undangannya pun tidak resmi, ngapain juga saya harus hadir. Apalagi saya juga sedang melaksanakan tugas yang lebih besar untuk daerah ini, membawa usulan nama calon penjabat bupati di Kemendagri,” terang Samsi.

Saat itu, ujar Wakil Ketua I DPRD SBD ini, ia sudah terlanjur membeli tiket dan pada pukul 14.00 wita sudah harus berada di bandara untuk check-in.

“Pesawatnya pukul 16.00 wita dan undangan diterima istri saya pada puul 17.00 wita dengan agenda acara keesokan pagi. Kenapa mereka begini?” tanya Samsi.

Ia berpendapat, upaya seperti ini sudah jelas diskenario dengan maksud agar tidak melibatkan dirinya.

“Karena itu saya simpulkan bahwa sudah ada niat tidak baik dengan cara yang tidak prosedural ini,” tandasnya. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *