Pembangunan

Tinjau Jembatan Gantung Bondo Bela, Bupati Kornelius Janji Akan Buka Isolasi yang Hambat Akses di Wilayah itu

×

Tinjau Jembatan Gantung Bondo Bela, Bupati Kornelius Janji Akan Buka Isolasi yang Hambat Akses di Wilayah itu

Share this article

WEWEWA SELATAN, MENARASUMBA.COM – Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete berjanji akan membuka isolasi yang menyekat wilayah desa Bondo Bela dan sekitarnya dengan wilayah luar.

Hal tersebut diungkapkan Kodi Mete saat meninjau kondisi jembatan gantung di perbatasan Desa Bondo Bela dan Desa Lawi Putta, Kecamatan Wewewa Selatan, Kamis (15/06/2023).

Dalam kunjungan ini bupati didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten SBD, Wilhelmus Wodalado, ST, serta Kepala Bagian Humas Protokol dan Komunikasi Pimpinan Bonefasius Wungo, S.Sos.

Turut pula mendampingi Bupati Kornelius Kodi Mete, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten SBD, Ny. Margaretha Tatiek Wuryaningsih.

“Hari ini saya bersama kepala dinas PUPR dan kawan-kawan tidak sekedar datang memantau kondisi jembatan gantung, namun jauh lebih penting lagi melihat kondisi warga di tempat ini,” ucap bupati.

Kodi Mete menandaskan, dalam waktu tidak lama lagi Indonesia akan mencapai usia satu abad pada tahun 2045 yang dimaknai sebagai tahun generasi emas.

Karena itu, sejak saat ini persiapan menuju masa generasi emas di tahun 2045 harus mati-matian diperjuangkan demi terwujudnya mimpi besar bangsa ini.

“Ternyata untuk menuju ke sana kondisi kita di SBD masih banyak yang memprihatinkan termasuk di wilayah ini,” sebutnya.

Karena itu, ujar bupati, dirinya datang untuk bisa melihat langsung bagaimana kondisi sesungguhnya di wilayah itu untuk bisa membenahi hal-hal urgen yang jadi kebutuhan masyarakat.

“Dengan kekuatan dan daya yang ada kita akan upayakan agar akses transportasi dari Bondo Bela ke Lawi Putta hingga kota kecamatan dan seterusnya ke ibu kota kabupaten bisa lancar,” imbuh Kodi Mete.            

Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete pose bersama warga di depan jembatan gantung. (Foto. Menara Sumba)

Namun, lanjutnya lagi, upaya yang dilakukan tidak sekedar membuka akses transportasi tetapi bagaimana membuat alam di wilayah itu bisa produktif bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

Dengan demikian, jika kelak sudah ditunjang dengan akses transportasi yang baik, setidaknya ada hasil bumi yang akan diangkut dari wilayah ini dan memberi kontribusi bagi ekonomi rakyat.

“Saya mau jika akses jalan di sini sudah bagus akan ramai dilintasi kendaraan yang juga sarat dengan muatan hasil bumi dari wilayah ini,” tambahnya.

Menurut bupati, sesaat setelah meninjau kondisi jembatan ia sudah diberitahu oleh pimpinan dinas PUPR hal apa saja yang mesti dibenahi guna menunjang akses dan mobiltas bagi warga di daerah itu.

“Tadi kepala dinas PUPR sudah usul kepada saya untuk membenahi jalan sepanjang 3 km yang melintasi jembatan gantung dari Bondo Bela sampai Denduka, dan kita upayakan anggarannya,” ungkap bupati.

Bahkan ke depan pemerintah punya keinginan untuk membangun sebuah bendungan besar tidak jauh dari lokasi jembatan gantung yang akan menunjang usaha pertanian, kebutuhan air minum, dan listrik.

Pada kesempatan itu bupati menjanjikan pula bantuan satu unit pompa air yang diharapkan bisa menopang usaha holtikultura saat musim kemarau seperti saat ini.

Sementara itu, Kepala Desa Bondo Bela, Matius Bili berharap rencana perbaikan jembatan gantung dan pembangunan jalan yang sudah diutarakan bupati bisa segera dilakukan.

Pasalnya, jalur jalan yang melintasi jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses bagi warga desanya menuju kota kecamatan dan ibu kota kabupaten.

“Selama ini jika hendak ke kecamatan saya harus memutar ke Kahale di Kodi Balaghar, dan jika mau ke kota kabupaten lebih jauh lagi melingkar lewat 3 kecamatan di wilayah Kodi baru masuk Tambolaka,” terangnya.

Untuk diketahui, jembatan gantung yang dibangun dengan dana Rp 2 miliar pada periode pertama masa jabatan bupati Kornelius Kodi Mete ini dan sudah direhab pada tahun 2022 lalu masih mengalami kerusakan.

Kondisi ujung jembatan yang berada di wilayah desa Bondo Bela dimana lantainya sudah bobol digerus air. (Foto. Menara Sumba)

Pantauan media ini, badan jalan terjal dengan kemiringan curam yang berada di wilayah desa Lawi Putta hingga bibir jembatan dalam kondisi tidak utuh lagi karena tergerus air hujan.

Kondisi yang sama juga terlihat di ujung jembatan pada wilayah desa Bondo Bela dimana lantai jalan yang baru direhab pada tahun 2022 sudah hancur diterjang air saat musim hujan lalu.

Karena itu, perbaikan jembatan dan akses jalan di jalur itu menjadi kebutuhan yang sangat vital bagi warga di wilayah tersebut.

“Kami harap janji pemerintah untuk memperbaiki sarana jalan dan jembatan segera terwujud sehingga warga tidak lagi kesulitan seperti sekarang,” tandas Dominggus Delo salah satu tetua Kampung Kacoda, Desa Lawi Putta.  ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *