TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Didukung United Nation Children’s Fund (Unicef) dan pemerintah Australia, Pemkab Sumba Barat Daya menyelenggarakan Workshop Pengembangan PAUD Holistik Integratif dan Literasi Dasar.
Kegiatan yang diikuti 40 satuan pendidikan anak usia dini dan 16 satuan pendidikan sekolah dasar ini berlangsung selama sehari di Aula Hotel Sumba Sejahtera, Kamis (29/08/2024).
Menurut Education Officer Unicef NTT, Robertus Djone, selain di SBD, kegiatan yang sama juga dilaksanakan di Sumba Timur.
“Ini sebagai support Unicef untuk mendukung program hak anak, termasuk hak di bidang pendidikan, kesehatan, gizi, perlindungan anak, dan pengasuhan anak,” jelasnya.
Education Officer Unicef NTT, Robertus Djone. ( Foto Menara Sumba )
Kegiatan hari itu, sebutnya, merupakan salah satu pintu masuk yang sangat strategis, karena di dalam program pengembangan PAUD holistik integratif semua layanan bisa terintegrasi.
Salah satu pertimbangan ditetapkannya Sumba Barat Daya dan Sumba Timur sebagai lokasi penyelenggaraan kegiatan karena program Unicef di dua kabupaten itu sudah lintas sektor.
“Sebelumnya sudah ada program kesehatan, gizi, dan PHBS. Jadi, kita satukan dengan program PAUD hari ini supaya programnya konvergen, jadi terpadu dan terintegrasi,” imbuhnya.
Pertimbangan lainnya berkaitan dengan partisipasi anak ke satuan PAUD yang juga masih rendah.
Ke depan akan ada serangkaian kegiatan lanjutan yang tidak saja melibatkan PAUD tapi juga SD, guna mendukung transisi dari PAUD ke SD dan penguatan literasi kelas awal.
Ia menyebut, ada berbagai isu yang butuh penanganan seperti pemenuhan hak anak yang holistik integratif, masih rendahnya partisipasi anak ke satuan PAUD, dan juga isu terkait literasi di tingkat SD.
“Menurut raport pendidikan masih ada isu di Sumba Timur dan Sumba Barat Daya yang terkait dengan literasi,” kata Robertus lebih lanjut.
Dengan dukungan sejak dari PAUD, katanya lagi, akan ada kesiapan bersekolah ketika masuk SD, karena minat pada literasi sudah mulai ditumbuhkan sejak di satuan PAUD.
Untuk saat ini, program tersebut berjangka pendek, dimana kegiatannya terfokus pada peningkatan kapasitas guru di satuan PAUD dan SD.
Kepala Bidang PAUD dan PNF pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten SBD, Juan Padeda. ( Foto Menara Sumba )
Pihaknya juga mendukung dalam tatanan kebijakan pemerintah daerah, pada level praktis untuk peningkatan kapasitas guru PAUD dan SD, dan di level kebijakan juga mendukung penguatan regulasi.
Sementara Kepala Bidang PAUD dan PNF Dinas P dan K Kabupaten SBD, Juan Padeda berharap, ke depan kegiatan Workshop PAUD HI bisa menjangkau seluruh lembaga PAUD yang ada di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Pasalnya, jumlah lembaga PAUD di Kabupaten SBD yang tersebar pada 11 kecamatan mencapai 285 lembaga dan SD kurang-lebih 230 lembaga.
Hal ini menjadi PR cukup berat bukan saja untuk dinas pendidikan tapi jadi tanggung jawab semua pihak baik pemerintah, mitra, maupun LSM, bahkan juga pers.
Ia menjelaskan, terkait kegiatan tersebut, sudah sejak dua bulan lalu pihak Unicef menyurati Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten SBD.
“Surat itu dijawab oleh Pak Kadis P dan K saat itu, dengan menyiapkan 40 satuan pendidikan dan 16 jenjang sekolah dasar,” tuturnya.
Selain didukung tim Unicef dan pemerintah Australia, kegiatan ini juga melibatkan kolaborasi dinas pendidikan, dinas kependudukan dan pencatatan sipil, DP3AP2KB, dan dinas kesehatan. ( JIP/MS )