Politik

Urung ikut Kontestasi, D Dama-Riko Legowo dan Siap Dukung Pilkada SBD yang Damai

×

Urung ikut Kontestasi, D Dama-Riko Legowo dan Siap Dukung Pilkada SBD yang Damai

Share this article

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Pasangan D Dama-Riko (Dominggus Dama, SST, MT – Rikhardus Holo Kondo, SH) legowo menghadapi dinamika pilkada yang sudah berjalan.

Hingga masa pendaftaran bakal calon bupati-wakil bupati berakhir pada Kamis (29/08/2024), pasangan ini urung mendaftar karena syarat dukungan yang tidak terpenuhi.

“Mencermati PKPU Nomor 8 dan perubahan itu kan jelas di sini tidak memungkinkan untuk itu, walaupun misalkan ada partai yang mencabut dukungan dari paket lain,” jelas bakal calon wakil bupati Rikhardus Holo Kondo, Kamis (29/08/2024) sore di kantor KPU SBD.

Mantan Kadis P dan K Kabupaten SBD ini mengatakan, meski dukungan itu dicabut akan tetap menjadi hak pasangan bakal calon yang sudah terlebih dahulu mendaftar.

“Secara administratif, dalam konteks dukungan minimal 10 persen suara sah kita tidak dapat manfaat apa-apa karena tetap jadi milik paket yang sudah mendaftar lebih dahulu,” ujarnya. 

Menurut dia, suasana untuk menjaga hati dalam kebersamaan dan menciptakan dinamika pilkada damai menjadi hal yang lebih penting.

Ia menyebut, jangan sampai suasana kegamangan tentang regulasi dimanfaatkan pihak tertentu.

“Orang juga bisa manfaatkan kita bahwa oh ini bisa-bisa begitu saja, dan (akhirnya) habis energi,” timpalnya. 

Rikhardus meminta semua pihak tidak terprovokasi dengan hal-hal negatif, dan harus merawat persaudaraan.

“Kita punya pengalaman historis yang sudah terjadi dan tidak ingin warga SBD harus mengulangi lagi cerita lama itu,” imbaunya.

Saat ini harapan masyarakat sedang didaraskan, karena semua yang maju sebagai calon pemimpin adalah putra-putri terbaik Sumba Barat Daya.

“Bahwa siapa yang terpilih nanti, itu sudah jadi pilihan terbaik dari masyarakat,” sambungnya.  

Meski dicecar awak media, dirinya enggan menyebut partai mana yang hendak mencabut dukungannya kepada salah satu pasangan bakal calon.

“Ya ada lah, tapi kan mau disebut juga kalau tidak memenuhi persyaratan untuk apa,” imbuh Rikhardus.    

Kekecewaan yang dirasakan saat ini, ujarnya pula, merupakan hal biasa dan sifatnya sementara dalam sebuah kontestasi politik.

Karena pada saatnya nanti usai pemungutan suara pada 27 November 2024 masih ada dua pasangan calon lain yang juga akan merasakan kekecewaan yang sama.

Saat ini pihaknya pun belum menentukan sikap bakal mendukung kubu mana dalam pilkada nanti, dan kalau pun ada hanya bersifat pribadi. 

 “Mungkin ada saatnya kita akan menentukan pilihan, siapa yang kita menangkan dan siapa yang harus dikalahkan,” tandasnya. 

Dirinya juga belum menentukan sikap apakah akan kembali ke habitat lama sebagai birokrat atau seterusnya mundur dari dunia ASN.

Dikatakan Rikhardus, masa cuti yang diajukannya masih sampai dengan tanggal 22 September 2024.

“Kalau saya berpikir agar lebih leluasa untuk berdinamika dalam kontestasi ini, ya pilihannya lebih baik tidak kembali ke birokrasi, tapi saya lihat dulu regulasi dan substansi kepentingannya,” pungkas Rikhardus.  ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *