TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Diskusi lepas jelang perhelatan pilkada di Kabupaten SBD mulai hangat membahas figur yang bakal tampil di arena kontestasi politik lima tahunan ini.
Dari perbincangan publik yang tertangkap awak media kali ini satu sosok wajah baru muncul dari penjuru selatan bumi Nyale, Kodi Balaghar.
Agustinus Wora Wora S.Pd disebut jadi salah satu figur yang pantas untuk mewakili publik Ana Balagharu Tana.
Ditemui media ini pekan lalu, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten SBD tersebut mengaku siap bertarung jika memang dikehendaki rakyat.
“Kendati demikian saya sadari pula bahwa ini tidak mudah karena semuanya butuh energi dan dukungan sumber daya yang tidak main-main,” ungkapnya.

Pose bersama Agustinus Wora Wora, S.Pd dan istri saat wisuda putri sulungnya, dr. Margueritha M. O. Wora Wora, S.Ked di Fakultas Kedokteran Undana Kupang. ( Foto dok. pribadi )
Namun, pria kelahiran Weetebula 12 Agustus 1973 ini berpendapat jika murni didukung suara hati rakyat, maka tidak ada sesuatu yang mustahil.
Suami dari Delci Yosafina Pello ini mengatakan, dirinya sama sekali tidak punya niat apalagi ambisi untuk mencalonkan diri dalam kontestasi pilkada SBD bulan November mendatang.
Menyeruaknya keinginan publik, terlebih di wilayah Kodi yang menyebut dirinya sebagai salah satu sosok kandidat membuat pikiran alumni FKIP Undana Kupang 1997 ini tidak tenang.
“Terus terang saya terganggu dengan suara hati publik yang mencuat menjelang tahun politik ini,” akunya pula.
Karena itu sarjana pendidikan jebolan program studi Bahasa Inggris tersebut perlu mengklarifikasi kehendak masyarakat, salah satunya melalui pernyataan di media massa.
Untuk mencapai semua keinginan itu, kata dia, butuh infrastruktur politik yang mapan sebagai kanal menuju medan laga pilkada.
Dengan latar belakang karier di jalur birokrasi tulen yang nota bene tabu berurusan dengan partai politik, memunculkan pertanyaan besar kendaraan politik apa yang akan digunakan kelak.
“Saya sadar benar harus ada kekuatan partai politik yang mendukung niat ini karena merupakan syarat wajib, dan itu sedang dijajaki pula saat ini,” ujar Agustinus tanpa menyebut partai politik mana yang sudah membuka ruang untuk itu.
Pria beranak tujuh dan ayah dari dr. Margueritha M. O. Wora Wora, S.Ked yang kini sedang mengabdi sebagai di RSU Umbu Rara Meha, Waingapu ini sedang menggalang kekuatan independen.
Jalur non partai pun diambilnya sebagai kuda-kuda untuk menjaga asa jika pintu partai politik enggan dibuka untuknya.
“Ini sebagai wujud keseriusan saya menjawab aspirasi masyarakat jika tidak satu pun partai politik yang mau memberikan dukungan,” imbuhnya.
Ditanya soal figur bakal calon wakil bupati yang hendak disandingkan dengan dirinya kelak, Agustinus belum bisa berkomentar.
Ia mengatakan, saat ini dirinya tengah fokus menjajaki kolaborasi dengan partai politik dan membangun jaringan independen.
“Biarlah semua prosesnya berjalan dulu, kelak pasti ada figur yang cocok untuk itu,” katanya lagi.
Bagaimana pun dirinya tidak ingin berpangku tangan, dan berupaya menjawab keinginan akar rumput tersebut.
“Masyarakat ingin ada perubahan di kabupaten yang sudah berusia 17 tahun ini,” tandas Agustinus. ( JIP/MS )
























