Pendidikan

Dalam Sosialisasi di SMKN 1 Wewewa Timur Siswa Dibekali Pengetahuan tentang Cuaca dan Mitigasi Bencana Hidrometeorologi

×

Dalam Sosialisasi di SMKN 1 Wewewa Timur Siswa Dibekali Pengetahuan tentang Cuaca dan Mitigasi Bencana Hidrometeorologi

Share this article

WEWEWA TIMUR, MENARASUMBA.COM – Siswa peserta sosialisasi Pencegahan dan Mitigasi Bencana di SMKN 1 Wewewa Timur mendapat pengetahuan tentang cuaca dan mitigasi bencana hidrometeorologi sebagai bekal untuk membangun kewaspadaan dini dalam menghadapi bencana.

Materi ini dibawakan oleh Kepala Stasiun Meteorologi Umbu Mehang Kunda, Carles A. Tari dalam sosialisasi yang digelar, Rabu (02/08/2023) di aula SMKN 1 Wewewa Timur.

Acara yang dibuka oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten SBD, Samuel Boro, ST ini diikuti 200 peserta yang terdiri dari siswa dan guru di sekolah tersebut.

Kepala Stasiun Meteorologi Umbu Mehang Kunda, Carles A. Tari. ( Foto Menara Sumba )

Dalam sambutannya Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten SBD, Samuel Boro, ST mengatakan, kabupaten Sumba Barat Daya memiliki sumber daya alam yang potensial namun juga rawan terhadap bencana alam.

“Saat ini cenderung terjadi bencana yang cukup signifikan dan menimbulkan kerugian agak besar, bahkan menyebabkan jatuhnya korban. Ini terjadi karena kurangnya pengetahuan dan ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi bencana,” katanya.

Oleh karena itu, sosialisasi ini jadi momen penting dalam upaya penyelenggaraan kesiapsiagaan penanggulangan bencana yang terkoordinir, terpadu, dan menyeluruh.

Berbagai upaya dalam bentuk program dan kegiatan telah, sedang, dan akan dilakukan oleh Pemkab SBD untuk mengurangi resiko bencana, diantaranya lewat pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana.

Foto bersama tim sosialisasi dan guru serta siswa-siswi yang mengikuti kegiatan tersebut. ( Foto Menara Sumba )

“Saya minta para peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya agar dapat menjadi bekal dalam pengelolaan manajemen kebencanaan di wilayahnya masing-masing,” tandas Kalak BPBD.   

Sementara itu, dalam pemaparannya, Kepala Stasiun Meteorologi Umbu Mehang Kunda, Carles A. Tari menjelaskan tentang bencana hidrometeorologi yang disebabkan oleh parameter-parameter meteorologi seperti angin, curah hujan, kelembaban, dan temperatur.

“Contoh bencana hidrometeorologi adalah kekeringan, badai petir, puting beliung, banjir, angin kencang, dan longsor,” jelasnya.

Pada kesempatan itu ia memberi tips tentang cara mengamankan diri manakala sedang terjadi angin puting beliung.

Ketika berada di luar ruangan, ujar Carles, segera masuk ke dalam rumah atau bangunan yang kokoh dan mewaspadai benda yang dapat diterbangkan oleh angin karena bisa menyebabkan cedera parah atau bahkan kematian.

“Saat sudah dalam ruangan tutup jendela dan pintu lalu dikunci, matikan aliran listrik dan peralatan elektronik, copot regulator tabung gas lalu menjauh dari sudut ruangan, pintu, jendela, dan dinding terluar,” imbaunya.

Demikian halnya saat sedang berkendara, segera hentikan laju kendaraan dan cari perlindungan yang terdekat.

“Jangan berhenti atau berteduh di bawah pohon yang sudah tua dan rapuh, serta hindari baliho yang ada di pinggir jalan,” tambahnya.   

Ia menjelaskan, mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan oleh pemerintah maupun lembaga lain, juga oleh masyarakat itu sendiri.

Upaya pemerintah antara lain melalui sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat maupun upaya mitigasi jangka pendek seperti pembersihan saluran air, pembenahan tanggul sungai, penguatan lereng, serta optimalisasi penguatan drainase.

“Sedangkan upaya mitigasi bencana jangka panjang dengan memperhatikan tata ruang daerah yang harus sejalan dan sensitif dengan aspek kebencanaan,” papar Carles.

Pemerintah wajib menyiapkan status siaga darurat di wilayah yang rawan terjadi bencana, serta menyiapkan rencana kontijensi yang telah disusun dan disepakati guna mencegah atau menanggulangi bencana dalam situasi kritis atau darurat.

“Pemerintah juga harus menerapkan regulasi dan peraturan yang tegas kepada masyarakat seperti ketentuan untuk tidak membuang sampah sembarangan ke sungai,” tandasnya. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *