Pendidikan

Kalak BPBD Kabupaten SBD Harap Sosialisasi tentang Mitigasi Menambah Wawasan Siswa untuk Antisipasi Resiko Bencana

×

Kalak BPBD Kabupaten SBD Harap Sosialisasi tentang Mitigasi Menambah Wawasan Siswa untuk Antisipasi Resiko Bencana

Share this article

WEWEWA TIMUR, MENARASUMBA.COM – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten SBD, Samuel Boro, ST berharap upaya sosialisasi tentang pencegahan dan mitigasi bencana yang sudah dilakukan bisa menambah wawasan siswa dalam mengantispasi resiko bencana alam.

Namun ia mengaku jika sosialisasi ini masih terfokus pada siswa di jenjang pendidikan SMK yang dinilai bisa menyerap dan mengimplementasikan dengan baik pengetahuan tentang mitigasi bencana.

Hal tersebut disampaikan Samuel Boro dalam bincang bersama awak media ini di sela kegiatan sosialisasi tentang pencegahan dan mitigasi bencana, Rabu (02/08/2023) di SMKN Wewewa TImur.

“Kita berharap para siswa bisa jadi agen setelah kembali ke lingkungannya, minimal di lingkup keluarga, sehingga bisa memberi edukasi kepada saudara dan kerabat dekat,” ujarnya.

Dengan demikian, ketika suatu saat terjadi bencana alam siswa sudah memiliki kemampuan untuk menghadapinya dan mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh bencana tersebut karena sudah paham apa yang harus dilakukan.

Menurutnya, setelah jeda selama beberapa tahun akibat pandemi COVID-19, sosialisasi tahun ini digelar pada sejumlah SMK di wilayah Kodi, Kodi Bangedo, Wewewa Selatan, Wewewa Tengah, Wewewa Barat, dan Wewewa Timur.

Sedangkan untuk SMK yang berada di wilayah Kecamatan Kota Tambolaka dan Kecamatan Loura sudah dilakukan pada tahun sebelumnya.

Pihaknya sedang merencanakan agar sosialisasi yang sama tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah saja tapi juga menyasar masyarakat umum sehingga bisa melibatkan semua pihak.

“Dengan demikian, pengetahuan yang terkait dengan kewaspadaan dalam menghadapi bencana  bisa dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat,” imbuhnya lagi.

Ke depan, lanjut Samuel, akan dipikirkan juga kegiatan sosialisasi untuk siswa SMP dan SMA agar semua jenjang pendidikan bisa mendapatkan pengetahuan terkait mitigasi bencana.

Saat ini kegiatan tersebut masih difokuskan di SMK karena dilihat dari sisi pemahaman siswa untuk mengantisipasi bencana di lingkungan, termasuk aspek kemampuannya.

“Alasan lain, juga terkait dengan fasilitas yang terbatas sehingga untuk sementara difokuskan dulu pada tingkat SMK,” tandasnya. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *