Politik

Di SBD Orang Meninggal Dilaporkan ikut Mencoblos

×

Di SBD Orang Meninggal Dilaporkan ikut Mencoblos

Share this article
Gambar ilustrasi

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Dugaan pelanggaran dan kecurangan pemilu di kabupaten SBD terus dilaporkan ke Bawaslu setempat.

Seperti yang dilakukan dua caleg Dapil SBD 4, Ruben Kaha dari PKB dan Darius Dita Mete dari Partai Gerindra pada Senin (19/02/2024).

“Kami datang untuk melaporkan dugaan kecurangan pemilu yang dilakukan KPPS dan terjadi di TPS I sampai dengan TPS VI di Desa Waikarara, Kecamatan Kodi Balaghar,” ujar Ruben.

Penyampaian laporan resmi oleh dua caleg dari Dapil SBD 4 kepada Bawaslu Kabupaten SBD pada Senin (19/02/2024). ( Foto Menara Sumba )

Ia mencontohkan pada TPS I dimana jumlah wajib pilih dalam DPT sebanyak 340 orang namun hanya satu orang yang tidak hadir untuk menggunakan hak pilihnya.

Padahal, sebut Ruben, banyak warga yang merantau ke luar daerah, bahkan ada yang sudah meninggal dunia.

Sedangkan di desa lain banyak sekali warga yang tidak menggunakan hak pilih karena berada di luar daerah, sudah meninggal, maupun yang terkendala belum mengantongi KTP elektronik atau Suket (Surat Keterangan Penduduk) yang dikeluarkan Dispendukcapil.

Hal senada disampaikan caleg Partai Gerindra, Darius Dita Mete yang mengaku sangat kecewa dengan kecurangan pemilu di Desa Waikarara.

Calon anggota legislatif Partai Kebangkitan Bangsa dari Dapil SBD 4, Ruben Kaha. ( Foto Menara Sumba )

“Sangat aneh karena orang yang sudah meninggal pun terhitung ikut mencoblos, termasuk warga yang berada di luar daerah, bahkan tidak ada satu pun kesalahan saat mencoblos,” bebernya.

Karena itu ia meminta agar Bawaslu bisa menindaklanjuti pengaduan tersebut sesuai ketentuan yang berlaku.

Dugaan kecurangan pemilu yang sudah dilakukan oknum KPPS di Desa Waikarara harus diusut tuntas karena sangat mencederai demokrasi.

“Saya minta Desa Waikarara dipending saja, bila perlu kotak suaranya dibuka saat pleno di kecamatan,” tandas Darius.

Sebelumnya, awak media ini mendapati dua caleg Partai Gerindra lain yang berkontestasi di Dapil SBD 3 melaporkan dugaan kecurangan di Desa Wee Baghe, Kecamatan Wewewa Selatan.

Darius Dita Mete, calon anggota legislatif di daerah pemilihan SBD 4 dari Partai Gerindra, Darius Dita Mete. ( Foto Menara Sumba )

Di desa itu, surat suara sisa dicoblos, bahkan ada TPS yang tidak menyisakan satu pun surat suara karena semuanya dicoblos.

“Beda jauh dengan yang terjadi pada TPS di desa kami, dimana banyak yang tidak bisa menggunakan hak pilih karena terkendala administrasi kependudukan,” jelas Stepanus Umbu Pati, salah satu dari kedua caleg Partai Gerindra ini.

Pihaknya meminta agar kisruh kecurangan pemilu ini dapat diselesaikan sehingga pesta demokrasi tidak ternoda dengan ulah oknum caleg yang menghalalkan segala cara.

“Ini jadi preseden buruk bagi penyelenggaraan pemilu di kabupaten yang sudah dicap dengan zona merah,” tandasnya.  

Sementara itu, saat dimintai penjelasan komisioner Bawaslu Kabupaten SBD enggan memberi tanggapan.

“Kami sedang proses semua laporan jadi belum bisa untuk publikasi,” kata Kordiv HP2H Bawaslu Kabupaten SBD, Emanuel Koro singkat. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *