TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Rekaman percakapan antara dua orang yang membahas setoran viral di dunia maya.
Pembicaraan dua sosok yang ditengarai sedang membahas jatah dana BOS untuk pimpinan yayasan (pemilik sekolah) ini akhirnya ramai diberitakan sejumlah media.
Diduga suara seseorang yang memarahi dan kemudian mengancam akan memecat lawan bicaranya adalah Ketua Yayasan Tunas Timur (Yatutim), Dr Soleman Lende Dappa, S.Hut, M.Th, M.Pd.K.
Dalam rekaman berdurasi empat menit lebih yang diupload akun Facebook Lusia Kaka itu ia marah dan mengancam akan memecat lawan bicaranya yang diduga pimpinan pada salah satu SMA milik Yatutim.
Terdengar percakapan dalam bahasa campur aduk Indonesia dan Wewewa. “Tapi wo’u (kamu) hanya kasih 20 juta, wo’u (kamu) janji waktu itu minimal 25 lummu (katamu) to,” bunyi percakapan yang diduga suara pimpinan Yatutim.
“A indaki 20 lummu patekkimu bapa, dua puluh patekki ‘doumu jangan kurang dari 20 lummuge (tidak 20 katamu sendiri bapak jangan kurang dari 20 katamu),” balas suara dari seseorang yang diduga kepala sekolah.
“Saya minta wo’u (kamu) punya mulut jangan suka putar balik begitu saya paling tidak orang yang putar balik begitu saya ini pimpinanmu,” jawab sentak diduga keras suara SLD.
“Jadi wo’u (kamu) bilang nanti kasih dua puluh lima lummu (katamu) na Rikson mu renge kaiwa na wa’i barragu nera (ini Rikson kamu dengar juga dia ada sama saya di sini),” ujar suara diduga SLD.
Wo’u (kamu) selalu putar balik dengan saya da’iki appa na hindagu (tidak apa-apa), sambungnya.
“Tapi jangan sampai na memuncak satu kali hindagu nol pongu ‘ba ko’boka pongu ‘ba patorro mu wo’u (nol kosong sudah yang kamu pegang) saya pecat tidak dengan hormat,” tegasnya lagi
“Saya ikuti sekarang tapi nanti berikut jangan kurang dari empat puluh tidak boleh kurang satu sen untuk termin dua,” pinta suara diduga SLD ini.
“Saya kasih peringatan terakhir untuk wo’u ne lo’do ne (kamu hari ini) saya terima tapi termin dua kau kasih empat puluh karena uang yang masuk delapan puluh lebih,” imbuhnya.
Percakapan kemudian dilanjutkan dengan membahas utang sapi yang hendak dibayar dan utang lainnya.
Dikonfirmasi Rabu (19/02/2025) pagi lewat chat WhatsApp, SLD hanya membalas ucapan selamat pagi.
Sementara sejumlah pertanyaan lain sama sekali tidak digubris.
Demikian halnya dengan salah seorang lain dalam percakapan itu yang diduga pimpinan salah satu SMA Tunas Timur di Wewewa Barat.
Dihubungi lewat kontak WhatsApp sejak Jumat (21/02/2025) oknum diduga kepala sekolah berinisial DBl ini tidak menjawab panggilan.
Bahkan chat yang dikirim redaksi media ini juga tidak dibalas.Hingga Sabtu (22/02/2025) redaksi menarasumba.com tetap mencoba menghubungi DBl namun lagi-lagi tidak dijawab.
Termasuk chat yang dilayangkan redaksi media ini sama sekali tidak dibalas. ( JIP/MS )























