Hukum

Dituduh Curi Kerbau Tetangga Rehi Benge Mengaku Alami Penganiayaan dari Oknum Anggota TNI

×

Dituduh Curi Kerbau Tetangga Rehi Benge Mengaku Alami Penganiayaan dari Oknum Anggota TNI

Share this article

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Nasib naas harus dialami Rehi Benge, warga Dusun III, Desa Wee Wella, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.

Dirinya jadi korban salah tangkap dan diduga telah mengalami penganiayaan oleh M oknum anggota Kodim 1639/SBD.

Kejadian itu bermula pada Senin (07/05/2025) subuh saat ia didatangi M anggota TNI bersama serombongan orang di rumahnya, Kampung Pakonda Watu, Dusun III, Desa Wee Wella.

“Saat itu saya sekeluarga masih tidur dan pintu rumah diketuk,” kisah Rehi Benge kepada media ini, Selasa (08/04/2025) saat melapor di Makodim 1629/SBD.

Korban yang saat itu didampingi Meriana Lende istrinya dan salah seorang kerabatnya Yulius Muda Kondo menjelaskan, jika ia dijemput Senin subuh itu atas tuduhan mencuri kerbau.

“Saya dituduh mencuri kerbau milik Bela Ina Nona yang juga warga Dusun III Desa Wee Wella,” ujarnya.

Setelah dibangunkan subuh itu, oleh M ia diminta untuk naik ke sepeda motor kemudian dibonceng oleh oknum anggota TNI tersebut.

“Saya ditanya apakah benar bernama Rehi Benge dan saya jawab betul,” tuturnya lagi.

Tanpa membantah korban naik ke atas sepeda motor dan kemudian justru digelandang ke Makodim 16/29/SBD

“Sesampainya di kantor Kodim saya dipukul dan ditendang karena tidak mengaku telah mencuri kerbau seperti yang dituduhkan,” beber Rehi Benge.

Meski menerima pukulan serta tendangan dan dipaksa mengaku sebagai pencuri kerbau namun korban bergeming.

Karrna tidak berhasil dibuat mengaku, Rehi Benge akhirnya diantar pulang oleh M oknum anggota TNI yang diduga telah menganiayanya.

“Setelah saya diturunkan di depan rumah tentara itu langsung pulang,” katanya lebih lanjut.

Mengetahui jika korban telah diantar kembali ke rumah, keluarga langsung berdatangan menjenguknya.

Kedatangan Rehi Benge di Makodim 1629/SBD bersama keluarga untuk melaporkan dugaan penganiayaan dan pencemaran nama baik yang menimpanya.

Sebelum itu pihaknya telah mendatangi Mapolres SBD untuk melaporkan peristiwa yang dialaminya, namun ia diminta agar langsung melaporkan masalah itu ke Kodim 1629/SBD karena polisi tidak bisa memproses laporan untuk anggota TNI.

“Kami datang di sini untuk mencari keadilan atas apa yang menimpa diri saya,” tandasnya.

Sementara itu, pimpinan Kodim 1629/SBD belum bisa dikonfirmasi.Bahkan Kasdim 2629/SBD yang hendak dikonfirmasi awak media juga tidak berada di tempat.

“Pak Kasdim tadi lagi keluar,” jelas salah seorang anggota Kodim 1629/SBD. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *