KODI, MENARASUMBA.COM – Pengembangan aset PT Tanjung Karoso Permai pada lahan yang membentang di pesisir pantai Desa Tanjung Karoso, Kecamatan Kodi terus berkelanjutan.
Terbetik kabar baru pada lahan yang saat ini sedang dimanfaatkan sementara oleh warga untuk cocok tanam jagung dan padi akan dibangun sebuah resor baru dan apartemen.

Koordinator Sekuriti PT Tanjung Karoso Permai, Gabriel Piro Mete. ( Foto Menara Sumba )
Kepada media ini, Selasa (28/01/2025) koordinator sekuriti PT Tanjung Karoso Permai, Gabriel Piro Mete membenarkan rencana pembangunan tersebut.
“Pada lokasi ini nanti akan dibangun lagi hotel dan sarana pendukung lain seperti apartemen,” tunjuknya pada lahan di titik pertama lokasi itu.
Secara bertahap, di areal seluas kurang lebih 80 hektar ini akan terus dibangun sarana wisata akomodasi untuk perkembangan dunia tourism yang terus meningkat.
Desainnya sendiri, sebut Gabriel, mengusung konsep budaya lokal yang dinamis dengan selera kekinian.
“Desain arsiteknya, menampilkan simbol-simbol tradisional budaya lokal yang menguat pada ornamen bangunan,” beber Gabriel.
Sarana lain yang juga akan dibangun pada lokasi itu adalah istal untuk perawatan kuda.
“Ini juga penting sebagai upaya melestarikan kuda yang sudah merupakan ikon Pulau Sumba,” tuturnya.
Dari berbagai aktivitas yang akan hadir sesuai desain pengembangan area wisata itu, dampaknya akan turut dirasakan warga lokal.

Titik lokasi pertama dimana hotel dan apartemen akan dibangun. ( Foto Menara Sumba )
Salah satunya adalah terbukanya lowongan kerja baru untuk putra putri daerah.
Ia mencontohkan, 95 persen karyawan Hotel Cap Karoso yang sudah beroperasi saat ini merupakan anak tanah.
“Mereka dipekerjakan sesuai kualifikasi skill yang dimiliki, dan sudah jadi komitmen bahwa prioritasnya adalah putra-putri di wilayah ini,” terang Gabriel.
Khusus untuk staf sekuriti, ada perlakuan istimewa dimana surat lamarannya cukup bermodal Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Jangankan ijazah, tidak bisa baca tulis pun diterima asal punya KTP,” bebernya.
Meski tidak berijazah dan tuna aksara, para sekuriti ini tetap diupah dengan standar UMR dan menerima sejumlah fasilitas untuk karyawan.
“Mereka digaji dengan standar UMR 2 juta per bulan, dan beberapa hak lain sebagai karyawan,” sambungnya.

Titik lokasi kedua yang kini masih dimanfaatkan warga setempat untuk bercocok tanam jagung dan padi. ( JIP/MS )
Harap Keterlibatan Satpol PP
Sebagai putra daerah yang ditokohkan oleh warga setempat dan Suku Waiyengo, Gabriel ditugaskan PT Tanjung Karoso Permai untuk menangani urusan keamanan.
Karena itu ia juga berharap agar ada ruang kerja sama antara PT Tanjung Karoso Permai dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten SBD untuk berkolaborasi dalam urusan trantib.
Hal ini terkait pula dengan tugas dan fungsi Pol PP yakni melakukan patroli, pengawalan, pengendalian massa, deteksi dini, serta pemantauan dan pengawasan.
“Selama ini sudah banyak pihak yang melakukan kerja sama dengan Satpol PP, misalnya Bank NTT dan PT Bumi Indah,” ungkapnya.
Adanya dukungan Satpol PP, kata dia, akan berpengaruh positif pada tugas-tugas pengamanan di area PT Tanjung Karoso Permai.
“Keberadaan anggota Satpol-PP juga akan memengaruhi wawasan para sekuriti yang nota bene berlatarbelakang skill sangat terbatas,” tandasnya. ( JIP/MS )












