Humaniora

Kendati Gagal Raih Juara, Lima Wartawan di SBD Mampu Unjuk Kebolehan Bidik Sasaran Tembak

×

Kendati Gagal Raih Juara, Lima Wartawan di SBD Mampu Unjuk Kebolehan Bidik Sasaran Tembak

Share this article
Wartawan TVRI NTT, Frederikus B. Ladi sedang berkonsentrasi membidik sasaran tembak.

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Lima wartawan peserta lomba menembak yang digelar Polres SBD mampu menunjukkan kebolehannya meski tidak pernah sekalipun memegang senjata api.    .

Dari lima awak media peserta lomba menembak yang digelar di lapangan tembak Mako Brimob Batalyon C SBD pada Sabtu (24/06/2023) ini, hanya seorang yang gagal menjatuhkan plat sasaran tembak.

Ini membuktikan bahwa wartawan tidak saja mahir dengan senjata pena tapi juga mampu membidik sasaran dengan senjata api sungguhan.

Kepala Perwakilan media Sergap.co.id untuk wilayah NTT, Mustari sedang mendapat arahan dari instruktur, berhasil membidik dengan tepat satu plat sasaran. (Foto. Menara Sumba)

Lima wartawan yang ikut serta dalam lomba ini adalah Frederikus B. Ladi (wartawan TVRI NTT), Mustari (Kaperwil NTT media Sergap.co.id), Paulus Malo Ngongo (Pemred Pasolapos.com), Okavianus Dapa Talu (Pemred Suarajarmas.com), dan Julius Pira (Pemred Menarasumba.com).

“Baru hari ini saya pegang senjata api sungguhan dan langsung bidik sasaran tembak tanpa sekalipun mempelajari tekniknya,” ujar Pemimpin Redaksi Suara Jarmas, Oktavianus Dapa Talu.

Meski tidak ada satu pun dari lima plat sasaran tembak yang dijatuhkan, ia mengaku puas karena bisa menjajal senjata api sungguhan dan merasakan sensasi meletuskan pistol FN dengan peluru kaliber 5,7 mm ini.

Ungkapan senada disampaikan wartawan TVRI NTT, Frederikus B. Ladi yang berhasil menembak jatuh salah satu dari lima plat sasaran.

Pemimpin Redaksi Pasolapos.com, Paulus Malo Ngongo terlihat begitu serius membidik sasaran tembak. (Foto. Istimewa)

Walau asing dengan letupan senjata di tangan, mantan wartawan Timor Ekspress dari group media nasional Jawa Pos ini termasuk piawai karena mampu membidik sasaran dari jarak 15 meter dan meraih 22 poin.  

“Bagi saya lomba menembak kemarin adalah perdana sebagai seorang wartawan dilibatkan dalam even seperti ini dan pengalaman pertama memegang senjata,” akunya.

Dirinya bersyukur karena tanpa diduga mampu membidik dan mengeksekusi jatuh salah satu dari lima buah sasaran plat, selain sasaran berupa gambar lingkaran.

Menurutnya, lomba menembak yang diselenggarakan Polres SBD dan melibatkan sejumlah jurnalis di kabupaten ini adalah ruang bagi institusi Polri untuk membangun kemiitraan yang sangat baik dengan awak media yang bertugas di wilayah ini.

Pemred Menarasumba.com, Julius Pira sedang membidik sasaran dan mendapat poin cukup lumayan. (Foto. Menara Sumba)

Secara pribadi Fredi Ladi berharap agar ke depan Polres SBD senantiasa membuka ruang kemitraan tersebut.

“Karena lewat berbagai momentum tertentu sebenarnya kita bisa membangun relasi kemitraan yang kian harmonis untuk menciptakan pembangunan yang jauh lebih baik di kabupaten SBD,” imbuhnya.

Sementara jurnalis media Sergap.co.id, Mustari yang berhasil menoreh poin 25 tidak bisa menyembunyikan perasaan senang karena diikutsertakan dalam lomba ini.

Ia berterimakasih kepada Kapolres selaku pimpinan dan juga seluruh jajaran Polres SBD yang berinisiatif melibatkan sejumlah pegiat media  di wilayah ini.

“Terima kasih untuk Pak Kapolres dan jajarannya yang sudah berupaya menggelar kegiatan perdana lomba menembak di SBD dengan turut melibatkan wartawan,” ucapnya.

Mustari mengaku sedikit grogi karena baru pertama kali memegang pistol dan menembakkannya ke sejumlah sasaran dalam sebuah even lomba yang ditonton banyak pejabat dan petinggi TNI-Polri di SBD.

“Saya tidak kecewa karena gagal raih juara, sebab belum pernah sekalipun memegang pistol apalagi menembak dengan senjata yang bukan kaleng-kaleng,” tambahnya sambil tertawa.

Poin cukup bagus diraih Julius Pira yang juga Pemred media ini karena berhasil merontokkan 2 plat sasaran dan membidik tepat gambar lingkaran di titik 9, 8, 7, 6, 6 sehingga mengumpulkan total nilai 56.

Ia mengaku sedikit terganggu di awal karena saat menekan pelatuk, senjata yang digenggamnya tersebut tidak kunjung meletus.

“Untungnya instruktur saya baik hati dan mengajar bagaimana memegang pistol dengan benar dan menekan pelatuknya secara pelan tanpa terburu-buru,” terangnya.

Ia belum selesai membidik semua sasaran ketika dua peserta lain sudah meletakkan pistol dan inilah yang membuatnya agak terburu-buru lalu tiga plat sasaran pun meleset dari bidikan.

Ia juga berharap agar lomba menembak ini bisa digelar lagi dalam even yang berbeda, seperti HUT TNI Oktober mendatang maupun kegiatan TNI-Polri lainnya.

“Kalau bisa juga dipilah kategori sipil dan peserta dari institusi yang memegang senjata. Kami yang betul-betul baru pegang pistol bisa terhitung juga, minimal dapat sertifikat,” sarannya.  ( TIM/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *