TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Hingga saat ini keberadaan Alun-Alun Kota Tambolaka masih jadi area nongkrong favorit bagi warga Sumba Barat Daya, terlebih penghuni ibu kota kabupaten.
Pantauan media ini, Kamis (21/03/2024) saat senja menjelang malam tempat ini terlihat mulai ramai dikunjungi warga yang ingin bersantai menikmati suasana alun-alun kota.
Sayangnya, tidak semua pengunjung punya kesadaran yang sama untuk menciptakan suasana nyaman di area publik yang pembangunannya menelan dana 2,8 miliar lebih ini.

Sejumlah perangkat desa bersama warga dan Pratu Jhonson Riki Adi Baiya yang tergerak hati untuk terjun mengedukasi pengunjung agar tidak berbuat onar di area alun-alun kota. ( Foto Menara Sumba )
Tergerak hati, sejumlah perangkat desa dibantu salah salah anggota Kodim 1629/SBD, Pratu Jhonson Riki Adi Baiya menginisiasi sebuah gerakan untuk menyadarkan pengunjung yang ingin berbuat onar.
“Setiap malam alun-alun ini dipenuhi pengunjung mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua,” ujar Sekretaris Desa Rada Mata, Fransiskus Xaverius A. Malo.
Tidak tertibnya pengunjung yang memadati trotoar alun-alun hingga sebagian badan jalan protokol membuat arus lalu lintas di area itu jadi terganggu.

Anggota Kodim 1629/SBD, Pratu Jhonson Riki Adi Baiya ( kiri ) usai diwawancara oleh awak media ini. ( Foto Menara Sumba )
Bahkan tidak jarang, sebut Sekdes Fransiskus, ada sejumlah remaja yang sudah di bawah pengaruh alkohol berulah dengan atraksi motor berknalpot bising.
Hal senada disampaikan Kepala Dusun 4 Desa Payola Umbu, Oktavianus Edi Meza bersama sejumlah warga yang tinggal tidak jauh dari alun-alun kota.
Niat ikut menertibkan suasana alun-alun kota ini sebagai wujud tanggung jawab terhadap keberadan fasilitas umum yang sudah susah payah dibangun pemerintah.
“Pasalnya hampir setiap malam banyak pengunjung remaja yang mabuk-mabukan di alun-alun kota yang memicu perkelahian,” sebut Kadus Oktavianus.
Tragisnya lagi, dalam kondisi mabuk ada yang memperagakan keahlian standing sepeda motor dengan knalpot bising tanpa lampu dan mengancam keselamatan pengunjung lain.
Sementara Pratu Jhonson Riki Adi Baiya mengungkapkan, keterlibatannya sebagai wujud kontribusi untuk menjaga ketertiban pengunjung di alun-alun kota in.
Dikatakannya, keamanan dan ketertiban alun-alun merupakan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat, terutama pengunjung yang datang di tempat itu.
Bersama sejumlah perangkat desa dan masyarakat setempat, Pratu Jhonson memberikan edukasi dan imbauan kepada remaja yang suka berbuat ugal-ugalan di area alun-alun.
“Pesan untuk kita semua, mari bersama jaga ketertiban, keamanan, dan rawat alun-alun ini agar menjadi tempat yang nyaman untuk bersantai dan refhresing,” tandasnya. ( TEN/MS )






































