WEWEWA BARAT, MENARASUMBA.COM – Sejumlah orang tua siswa penerima bantuan PIP (Program Indonesia Pintar) di SD Negeri Wowara, Kecamatan Wewewa Barat, SBD mengungkapkan adanya kejanggalan dalam pencairan dana tersebut.
“Sesuai arahan pihak sekolah, kami mengecek dana tersebut di BRI Unit Elopada setelah buku rekening yang dalam keadaan kosong tanpa saldo diserahkan pihak sekolah pada tanggal 9 Februari 2023,” ungkap Markus Mbele, salah satu orang tua siswa kepada media ini, Rabu (16/02/2023) lalu.
Setelah mengantongi rekomendasi yang dikeluarkan pihak sekolah dengan terlebih dahulu membayar biaya administrasi 25 ribu, pada tanggal 10 Februari ia bergegas ke BRI Unit Elopada untuk mengambil uang.
Saat melakukan penarikan ia tidak memeriksa buku rekening di hadapan kasir karena membludaknya nasabah bank, apalagi saat itu hujan sehingga dengan terburu-buru menyimpan uang beserta buku ke dalam tas.
Namun betapa terkejutnya saat tiba di rumah dan membuka buku rekening tersebut, ternyata di situ tertera nominal sebesar 1.350.000 (satu juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah) sedangkan uang di tangan hanya 450.000 (empat ratus lima puluh ribu rupiah).
Dari data transaksi yang tercetak, pada hari Sabtu 4 Februari 2023 masuk dana sebesar 1.350.000 dan pada tanggal itu juga terjadi transaksi penarikan sebesar 900.000 (sembilan ratus ribu rupiah).
Transaksi pada tanggal 4 Februari 2023 ini tidak diketahui dilakukan oleh siapa, karena buku rekening baru diterima orang tua siswa pada tanggal 9 Februari 2023 dan melakukan penarikan pada keesokan harinya 10 Februari 2023.
Hal senada dikatakan Asterius Toda Lede, orang tua siswa Angelina Marsela Lede yang juga mengalami nasib sama dan tidak pernah menduga jika terjadi pemotongan dana sebesar itu.
Ia menyebut, dalam situasi padatnya nasabah ketika melakukan penarikan dana PIP di BRI Unit Elopada dirinya tidak memeriksa buku rekening dan langsung pulang.
Setibanya di rumah barulah ia terkejut saat memeriksa dan membaca data transaksi yang tercetak di buku rekening putrinya itu.
“Saya tercengang karena jumlah saldo yang tercetak di rekening pada tanggal 4 Februari 2023 sebesar 1.350.000 dan pada tanggal itu juga ada transaksi penarikan sejumlah 900.000 yang tidak diketahui dilakukan oleh siapa,” terang Asterius.
Anehnya pula, penarikan dana sebesar itu dilakukan pada hari Sabtu dimana saat itu bank tutup karena hanya diperbolehkan bekerja lima hari dalam seminggu, dari Senin sampai dengan Jumat.
Dari data transaksi ini, setelah dilakukan penarikan pada tanggal 10 Februari 2023 maka saldo yang tertera menjadi nol rupiah (saldo kosong).
Asterius saat itu baru saja kembali dari sekolah menanyakan kejelasan terkait dana PIP yang diterima anaknya. Ditemani salah satu awak media mereka menemui kepala sekolah.
Namun oleh kepala sekolah para orang tua siswa diminta untuk menanyakan langsung ke pihak bank dan apa pun hasilnya agar tidak melibatkan pihak sekolah.
Menurut penuturan kepala sekolah, pihaknya tidak mau dilibatkan dalam urusan terkait adanya pemangkasan dana PIP tersebut.
Bahkan pihak sekolah melarang awak media yang menemani orang tua siswa ini agar tidak mengambil gambar atau pun memublikasinya di media.
“Saya dilarang untuk mengambil gambar dan tidak boleh memublikasinya di media,” tutur Stepanus Umbu Pati, awak media SLD News.COM. ( TIM/MS )