Birokrasi

Lantik Penjabat Sekda SBD, Yohanes Oktovianus Sentil Disiplin ASN yang Cuma Berlaku di Hari Senin

×

Lantik Penjabat Sekda SBD, Yohanes Oktovianus Sentil Disiplin ASN yang Cuma Berlaku di Hari Senin

Share this article

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Penjabat Bupati SBD, Ir. Yohanes Oktovianus, MM menyentil disiplin ASN di kabupaten ini yang masih memprihatinkan.

Hal itu disampaikannya saat melantik dan mengambil sumpah Drs Edmundus Norbertus Nau sebagai Penjabat Sekda Kabupaten SBD, Rabu (04/12/2024) di aula kantor bupati setempat.

“Karena itu saya minta penjabat Sekda selaku pimpinan tertinggi ASN di kabupaten ini untuk memperbaiki mentalitas pegawai,” tuturnya.

Pengambilan sumpah jabatan Drs Edmundus Norbertus Nau didampingi Christofel Horo, SH selaku saksi dan seorang rohaniawan pendamping. ( Foto Menara Sumba )

Ia mengatakan, saat awal bertugas sebagai penjabat bupati dirinya melihat banyak persoalan dalam pelayanan birokrasi yang harus diperbaiki.

“Saya melihat disiplin ASN di lingkup pemerintahan hanya berlaku pada hari Senin, setelah itu pada hari Selasa dan seterusnya kembali lagi seperti semula,” beber penjabat bupati.

Mentalitas dan integritas ASN di SBD, kata Yohanes Oktovianus, merupakan salah satu persoalan yang harus diselesaikan agar tidak kian menjadi.

Selama beberapa waktu berkeliling dirinya menyaksikan mentalitas ASN yang sangat memprihatinkan.

“Penjabat Sekda harus bisa mengatasi masalah ini, memperbaiki mentalitas yang bermasalah dalam sistem birokrasi kita,” imbuhnya.

Hal lain yang juga mendapat sentilan penjabat bupati adalah penanganan administrasi yang tidak memenuhi kaidah birokrasi.

Dirinya berterus terang jika banyak hal terkait penanganan administrasi yang tidak seragam dan harus dibenahi.

“Sejak awal bertugas sampai dengan saat ini 40 persen administrasi yang diajukan saya tolak,” sebut Yohanes Oktovianus.

Sejumlah pejabat yang hadir dalam pelantikan Penjabat Sekda Kabupaten SBD diantaranya Wakapolres Kompol Jeffris L. D. Fanggidae, SH. ( Foto Menara Sumba )

Hal ini disebabkan oleh ketidakpahaman terhadap tata kelola administrasi pemerintahan yang baku.

Sebagai penjabat bupati ia acapkali menemukan kesalahan dalam penulisan kop maupun isi redaksi, baik surat keputusan (SK) maupun surat dinas.

Yohanes Oktovianus juga mengaku jika dirinya sering melakukan pemantauan langsung untuk mengecek dan memastikan sendiri kondisi layanan pemerintahan.

“Saya temukan banyak masalah dalam sistem birokrasi yang disebabkan oleh mentalitas kerja ASN,” katanya lebih lanjut.

Dengan pengalaman birokrasi yang telah dijalani selama ini penjabat Sekda diharap mampu mengemban tugas mengatasi kerumitan yang ada.

Persoalan mentalitas, terlebih disiplin ASN jangan dibiarkan berlarut-larut merusak layanan birokrasi.

“Ini menjadi tugas dan tanggung jawab penjabat Sekda yang baru dilantik hari ini,” tandasnya. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *