KODI, MENARASUMBA.COM – Minimnya kesadaran warga yang jadi salah satu soal dalam memerangi penyakit malaria di wilayah kecamatan Kodi.
Hal tersebut disampaikan Camat Kodi, Benyamin Kaka, Jumat (25/04/2025) saat ditemui media ini di Puskesmas Kawango Hari.

Pelatihan eliminasi malaria di Puskesmas Kawango Hari, Kecamatan Kodi. ( Foto Menara Sumba )
Menurutnya, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, diantaranya lewat program kelambunisasi.
“Tapi sayangnya program bagi-bagi kelambu ini tidak efektif karena perilaku masyarakat itu sendiri,” timpalnya.
Dikatakan Camat Benyamin, ada warga yang tidak mau menggunakan kelambu dengan alasan tidak masuk akal.
“Saat ditanya mengapa kelambunya tidak digunakan warga beralasan sudah terbiasa tidur bebas,” ujar Benyamin.
“Mereka bilang jika pakai kelambu seperti tidur dalam perangkap dan kegerahan karena tidak ada sirkulasi udara,” katanya lebih lanjut.
Akibatnya, kelambu yang dibagikan petugas kesehatan malah dipakai untuk hal-hal di luar peruntukannya.
“Kebanyakan kelambu itu dipakai memagari bedeng sayur dengan maksud menghalangi gangguan ayam,” tambahnya.
Kendati demikian, pemerintah tidak putus asa dan terus berupaya memberi pemahaman juga pendampingan tentang pencegahan dan penanganan malaria.
Pada hari itu misalnya, di Puskesmas tersebut sedang berlangsung pelatihan eliminasi malaria untuk para kader.
“Para kader malaria ini nantinya akan disebar ke setiap desa dan dibekali alat untuk melakukan pemeriksan darah,” jelasnya.
“Apabila hasilnya positif maka sampelnya dibawa ke Puskesmas untuk pemeriksaan lebih lanjut dan kemudian dilakukan pendampingan endemis,” tambahnya.
Saat ini, kata dia, pemerintah sedang berupaya memerangi penyakit yang disebarkan oleh nyamuk anopheles tersebut.
Dikatakannya, angka malaria di wilayah kecamatan Kodi masih terbilang tinggi.
“Karena itu kita akan terus berusaha untuk menekan angka ini dengan berbagai upaya eliminasi,” tandas Benyamin. ( JIP/MS )
#kecamatankodi #puskesmaskawangohari #malaria



































