Hukum

Paralegal jadi Jembatan untuk Warga yang Kesulitan Akses Hukum

×

Paralegal jadi Jembatan untuk Warga yang Kesulitan Akses Hukum

Share this article

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Advokat yang tinggal di Sumba untuk memberikan bantuan hukum bagi warga di pulau ini masih jauh dari jumlah ideal.

Hal tersebut disampaikan pimpinan LBH Sarnelli, P. Paulus Dwiyaminarta, CSsR  saat membawakan materi dalam pelatihan paralegal yang digelar di Gedung SOS Donders, Kamis (05/10/2023).

“Jumlah advokat yang berdomisili di Sumba tidak lebih dari 50 orang, jauh dari angka ideal jika dibandingkan dengan jumlah penduduk pulau ini,” ungkap Paulus.

Demikian halnya dengan anggaran negara untuk membiayai pendampingan hukum bagi warga Sumba yang hanya 81 juta setiap tahunnya.

Kondisi ini menyebabkan fasilitasi bantuan hukum untuk masyarakat Sumba sangat tidak memadai karena jumlah advokat yang sedikit ditambah minimnya anggaran.

“Karena itu keberadaan paralegal memang sangat dibutuhkan karena dapat menjembatani warga yang sulit akses hukum,” paparnya.

Hal yang tidak terjangkau dalam sebuah proses hukum, lanjutnya, bisa dikover oleh paralegal untuk membantu tugas Aparat Penegak Hukum (APH), advokat, maupun lembaga hukum lain.

Dalam kondisi tertentu yang sifatnya situasional, keberadaan paralegal sangat diperlukan untuk menunjang penegakan dan advokasi hukum.

“Paralegal ini lahir dari komunitas, ada desa, kelompok. Dia bukan advokat tapi jadi jembatan untuk advokat,” imbuhnya.

Meski bukan sebuah profesi, paralegal punya andil penting dalam pengungkapan kasus terlebih yang terkait dengan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Karena bukan sebuah profesi, maka keberadaan paralegal ini lebih pada misi sosial yang dengan suka rela mengabdi untuk kemanusiaan.

“Intinya adalah gerakan kemanusiaan untuk menciptakan keadilan hukum bagi masyarakat miskin yang tidak mampu, para disabilitas, dan mereka yang terpinggirkan,” tandas Paulus.  

Kegiatan pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini adalah hasil kerja sama Yayasan VIVAT Indonesia dan YPK Donders.

Diikuti oleh  25 peserta dari 8 desa dan kelompok kategorial, pelatihan ini menghadirkan narasumber dari LBH Sarnelli dan PADMA Indonesia. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *