TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Disiplin ASN di lingkup Pemda SBD akan ditegakkan.
Penegasan ini disampaikan Penjabat Bupati SBD, Ir. Yohanes Oktovianus, MM, Senin (23/09/2024) di ruang kerjanya.
“Penegakan disiplin, baik untuk urusan netralitas ASN dalam pilkada maupun pengelolaan tugas kantor akan saya pantau langsung,” tegasnya.
Menurut penjabat bupati, persoalan utama birokrasi di SBD menyangkut masalah mental.
Karena itu, langkah pertama yang akan dilakukan adalah penegakan disiplin yang dimulai dari pimpinan.
“Pimpinan itu kepala yang jika diidentikkan dengan anggota tubuh, di situ ada mata, telinga, dan hidung sebagai indera utama manusia,” ujar penjabat bupati.
Dengan demikian, katanya lebih lanjut, pimpinan yang paling bertanggung jawab atas keberlangsungan tugas di sebuah lembaga OPD karena punya mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar.
Dikatakannya, tugas seorang pimpinan dalam mengawasi bawahan tidak semata pada urusan pekerjaan di kantor.
“Tapi juga harus memantau perilaku bawahannya di luar, jangan sampai melakukan hal-hal yang melanggar kode etik seorang ASN, seperti terlibat politik praktis atau hal negatif lain,” imbuhnya.
Yohanes Oktovianus menyampaikan, akan menindak tegas siapa pun ASN yang melakukan hal-hal menyimpang dari sumpah janji seorang aparatur negara.
Dalam pelaksanaan pilkada misalnya, apabila terbukti ditemukan ada pelanggaran maka akan diberi sanksi tegas.
“Tergantung apa jenis pelanggarannya, kita akan tindak secara berjenjang hingga yang paling buruk yaitu pemecatan,” terangnya lagi.
Salah satu yang juga jadi perhatian utama penjabat bupati adalah soal disiplin masuk kantor.
Ditegaskannya, tidak akan ada lagi ASN terlambat masuk kantor terutama yang berdinas di Puspem Kadula.
“Saya sendiri akan datang tepat waktu dan pantau langsung aktivitas pada setiap kantor di sini,” katanya lebih lanjut.
Secara berkelanjutan, penegakan disiplin ini akan berjenjang di tingkat kecamatan hingga sampai pada pemerintahan desa.
Meski masa jabatannya singkat, ia bertekad akan memperbaiki kinerja birokrasi dan layanan pemerintahan yang dimulai dari pembenahan mental ASN, terutama soal disiplin.
“Saya akan berupaya dengan segala kemampuan yang ada untuk membenahi sejumlah soal yang ada,” tandasnya. ( JIP/MS )