Pembangunan

Sejumlah Solusi Urai Kemacetan di Pasar Waimangura Dicetuskan

×

Sejumlah Solusi Urai Kemacetan di Pasar Waimangura Dicetuskan

Share this article

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Sejumlah solusi untuk mengurai kemacetan yang selalu terjadi selama berlangsungnya aktivitas Pasar Waimangura, Kecamatan Wewewa Barat telah dicetuskan.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten SBD, Fransiskus Lamunde, SPt menyampaikan hal ini, Jumat (21/03/2023).

“Kami dari beberapa OPD telah meninjau area Pasar Waimangura untuk mengindentifikasi berbagai persoalan di sana, terutama kemacetan saat hari pasar,” jelas Fransiskus.

OPD yang terlibat tersebut adalah Dinas PUPR, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP, serta Dinas Perhubungan.

Ia menyebut, keterlibatan sejumlah OPD tersebut sebagai upaya terpadu untuk memastikan langkah apa yang akan diambil dalam mengatasi persoalan di Pasar Waimangura.

“Ada sejumlah opsi untuk mengurai kemacetan yang selalu terjadi saat hari pasar,” sebutnya.

Salah satu solusi, kata dia, pembuatan barier pembatas jalan sehingga arus lalu lintas terbagi menjadi dua jalur.

Solusi lain adalah rekayasa lalu lintas saat hari pasar dimana arus kendaraan dari jalur timur diarahkan melalui jalan yang melewati Kampung Wano Bo’u.

“Sehingga tidak ada lagi pertemuan dua arus kendaraan yang berlawanan pada ruas jalan di depan pasar tersebut,” terangnya lagi.

Bahkan, rencana pembangunan barier pembatas jalan ini sudah diusulkan dalam rapat komisi dan dibicarakan di Banggar DPRD SBD.

“Jika memungkinkan dengan anggaran perubahan ya bisa saja tahun ini. Atau bisa juga tahun depan jika kelak dialokasikan,” imbuh Kadis Fransiskus.

Selain itu, lorong masuk yang mengitari area pasar akan dibenahi sehingga memudahkan kendaraan langsung memutar dan tidak berdesakan di jalan depan pasar.

Pembenahan area parkir kendaraan juga jadi pilihan mengurai kepadatan kendaraan yang selalu menumpuk saat hari pasar.

Ia menyebut penanganan persoalan di pasar itu akan dilakukan secara sistematis.

Tata kelola parkir misalnya, akan ditindaklanjuti dengan sistem retribusi online yang praktis.

Namun berkembang juga pembicaraan diskusi bahwa sebaiknya dilakukan relokasi pasar.

“Lokasi yang ada saat ini sebaiknya jadi area pasar harian dan pasar mingguan dipindah ke lokasi baru di Desa Kabali Dana yang sudah disiapkan sejak tahun 2010 lalu,” tutupnya. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *