TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Sejumlah karyawan PT Jaya Anoegrah Sentosa (JAS) di Bandara Lede Kalumbang, Tambolaka, SBD tidak sependapat dengan aksi rekan mereka yang telah dirumahkan.
Mereka juga menyesalkan dan menolak pemberitaan salah satu media yang tidak sesuai kenyataan sebenarnya.
Pengakuan ini diungkapkan kepada beberapa awak media yang ingin mengorek kebenaran di balik aksi protes sembilan karyawan yang merasa dirugikan oleh perusahaan itu, Rabu (18/10/2023).
“Dulu saya melamar di sini kan untuk bekerja. Kenapa sesudah diterima bekerja dan merasa nyaman lalu buat begitu lagi,” ungkap Anita Karolina Kalumbang.
Salah satu karyawati yang bertugas sebagai cleaning service dan diterima bekerja sejak awal Mei 2023 ini mengaku nyaman dengan tugasnya.
Ia mengatakan, selentingan yang beredar di luar seolah-olah terjadi pemotongan gaji karyawan yang jumlahnya sangat besar hanya isapan jempol.
Ia membenarkan jika memang ada potongan gaji yang pembayarannya lewat transfer ke rekening masing-masing.
“Namun jumlahnya paling banyak 20 ribu saja, dan itu dipotong oleh pihak bank untuk beban biaya administrasi atas pengalihan rekening seluruh karyawan yang semula BRI beralih ke Bank NTT,” tuturnya.
Ia juga tidak mempersoalkan terkait jam masuk kerja yang dimulai pukul 05.00 subuh karena selama tiga bulan menjalani training dirinya selalu memulai tugas pada jam tersebut.
“Padahal rumah saya jauh di Dore, Desa Lete Konda tapi tidak takut jalan sendiri saat hari masih gelap karena memang tuntutan jam saya untuk bekerja,” lanjutnya.
Hal senada dikatakan Yulius Lelu Bili yang tugasnya membidangi penataan kebersihan landskap di Bandara Lede Kalumbang.
Dirinya merasa senang karena dari sekian banyak pelamar kala itu, ia salah satu yang diterima bekerja di perusahaan ini.
“Saya merasa nyaman bekerja di sini dan bersyukur karena bisa diterima sebagai karyawan,” ucapnya.
Yulius juga tidak sependapat atas tuntutan kenaikan gaji yang diutarakan oleh sembilan rekannya yang kini sudah dirumahkan.
Pihaknya menyerahkan sepenuhnya perihal kenaikan gaji kepada perusahaan tanpa harus menuntut dengan paksa.
“Jika memang ada ya bersyukur, kalau pun tidak mau bagaimana lagi. Tapi yang jelas perusahaan punya perhatian kepada karyawan,” tambahnya.
Secara terpisah, karyawan yang menangani IT perusahaan, Achyar Abdullah menuturkan hal yang sama.
Dikatakannya, ada pembayaran angsuran untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bagi karyawan pada setiap bulan.
“Saya merasa nyaman bekerja di perusahaan ini karena tidak ada tekanan atau pun beban kerja ekstra,” tandasnya.
Salah satu karyawan lain, Naaman Oskar Bili mengatakan jika ada potongan gaji karena masalah absen karyawan adalah hal wajar sebagai bagian dari kontrol disiplin yang berlaku di semua perusahaan.
Ia mengaku, pernah bekerja pada salah satu perusahaan di Bali dan gajinya dipotong yang hitungannya sesuai dengan jam ketika dirinya tidak masuk kerja.
“Masih mending teman-teman di sini cuma sedikit saja potongan itu, kalau banyak seperti selentingan yang beredar di luar mana mungkin mereka masih bisa terima gaji dengan jumlah lumayan,” pungkasnya.
Para karyawan perusahaan ini juga telah menandatangani surat pemberitahuan penolakan terhadap pemberitaan salah satu media yang menurut mereka tidak sesuai kenyataan sebenarnya. ( TIM/MS )