Pembangunan

Jadi Barang Langka Harga Pasir di SBD Melambung Gila-gilaan

×

Jadi Barang Langka Harga Pasir di SBD Melambung Gila-gilaan

Share this article

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Penertiban aktivitas tambang pasir yang ditindaklanjuti dengan proses hukum terhadap para penambang liar di kabupaten SBD membuat salah satu bahan bangunan ini jadi barang langka.

Karena sulit diperoleh harganya pun melambung tinggi sebab warga tidak punya pilihan lain akibat terdesak tuntutan kebutuhan bahan bangunan.

Politisi Partai Gerindra Kabupaten SBD, Adam Mone. ( Foto Menara Sumba )

Warga Sumba Barat Daya dibuat resah karena kesulitan menjangkau harga pasir yang sangat tidak ramah untuk kantong orang kebanyakan ini.

Keresahan itu salah satunya diutarakan Adam Mone, warga Kataparoro, Kelurahan Langga Lero, Kecamatan Kota Tambolaka.Kepada media ini, Jumat (04/04/2025)

Adam mengeluhkan betapa sulitnya memperoleh bahan bangunan tersebut.

Salah satu pengurus teras Partai Gerindra Kabupaten SBD tersebut menuturkan, saat ini kebutuhan pasir harus disuplai dari kabupaten lain.

“Pasirnya didatangkan dari Mamboro, Kabupaten Sumba Tengah dengan harga 1,5 juta untuk ukuran satu dump truk,” sebut Adam.

Pihaknya meminta pemerintah segera menetapkan lokasi pengambilan pasir agar warga tidak semakin dihimpit beban kebutuhan hidup.

Di tengah kondisi ekonomi serba sulit saat ini pemerintah daerah mesti sensitif atas apa yang dialami masyarakat.

Minimal, kata dia, ditunjuk satu lokasi penambangan pasir sementara untuk mengatasi krisis pasir sebelum ada solusi parmanen.

“Di dunia medis ada Instalasi Gawat Darurat atau IGD untuk menangani pasien kritis sebelum ada tindakan lebih lanjut. Kira-kira seperti itu, ada lokasi sementara agar warga yang kesulitan bisa tertolong untuk sementara,” ujarnya beranalogi.

Ketua DPC PKB Kabupaten SBD, Tobias Dowa Lelu. ( Foto Menara Sumba )

Hal senada diungkapkan Eman, warga Wewewa Barat yang mengaku tidak bisa melanjutkan pembangunan rumah.

Biasanya, kata dia, harga pasir paling mahal cuma 800 ribu untuk ukuran satu dump truk.

Namun saat ini harganya melonjak jadi dua kali lipat.

“Itu pun tidak mudah pemesanannya, karena kita harus rajin mencari informasi,” bebernya.

Dari penelusuran media ini diketahui ada sejumlah oknum yang kucing-kucingan melakukan penambangan pasir.

Awak media ini memergoki sebuah dump truk dengan bak ditutup terpal melintas di jalur pantura pada Kamis (03/04/2025) siang.

Setelah dikuntit ternyata kendaraan roda enam ini berhenti pada sebuah area proyek di wilayah Kodi.

Hal tersebut mengindikasikan adanya pengambilan pasir laut secara sembunyi-sembunyi oleh sejumlah oknum.

Solusi untuk mengatasi krisis pasir di SBD menjadi salah satu pekerjaan berat bagi pemerintah daerah.

Beruntung saat ini tidak ada aktivitas proyek yang berjalan di kabupaten SBD sehingga gejolak yang lebih parah akibat krisis pasir belum terlihat

Sejumlah politisi pun bahkan sudah buka suara meminta pemerintah segera mengambil langkah untuk mengatasi persoalan ini.

Terakhir, Ketua DPC PKB Kabupaten SBD Tobias Dowa Lelu menyerukan agar pemerintah daerah secepatnya menunjuk lokasi penambangan pasir sementara sambil mencari solusi yang parmanen.

“Kita berharap masalah ini jadi atensi utama Ibu Bupati dalam kegiatan 100 hari kerja pemerintahan yang dipimpinnya,” pinta Tobias. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *