KODI BANGEDO, MENARASUMBA.COM – Gejolak kelangkaan pasir di Sumba Barat Daya yang mulai mencuat akhirnya direspon petinggi kabupaten ini.
Bupati SBD Ratu Ngadu Bonu Wulla, ST meninjau salah satu lokasi pantai di kawasan Kodi Bangedo, Sabtu (05/04/2025).
Didampingi Wakil Ketua DPRD Kabupaten SBD, Thomas Tanggu Dendo bupati menyambangi Pantai Marapu di Desa Waimaringi, Kecamatan Kodi Bangedo.
Menurut Ratu Wulla, pemerintah wajib merespon dengan cepat kondisi kelangkaan pasir ini lewat tindakan yang solutif dan sifatnya segera.
“Untuk sementara pemda mempertimbangkan pesisir pantai yang jika kelak dieksploitasi tidak terlalu mengganggu ekosistem lingkungan,” ujarnya.
Menurut dia, penentuan lokasi penambangan pasir parmanen masih terkendala regulasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang sedang direvisi.
“Kita harus memastikan ada payung hukum yang kuat untuk aktivitas penambangan pasir, tapi solusi sementara mesti pula secepatnya diambil,” tegas bupati.
Ia menyebut, kedatangannya untuk memastikan kondisi area pesisir pantai tersebut sembari mendengarkan aspirasi masyarakat setempat.
Ratu Wulla menandaskan, meski sangat dibutuhkan untuk kegiatan pembangunan, penambangan pasir tidak bisa sembarang dilakukan.
Karena itu, selain berpedoman pada regulasi, pemerintah senantiasa mendeteksi keluhan masyarakat agar dapat diambil tindakan yang arif tanpa ada pihak yang dikorbankan.
“Apalagi menyangkut kebutuhan pasir yang kini mulai langka dan sangat membebani masyarakat,” katanya lebih lanjut.
Pemerintah juga selalu membuka diri untuk berdialog dengan masyarakat dan segenap stakeholder yang ada di kabupaten ini guna mendapatkan jalan terbaik mengatasi berbagai persoalan.
Terkait kunjungan pada hari itu, bupati mengatakan jika belum ada yang bisa disimpulkan perihal rencana membuka penambangan pasir di area tersebut.
“Kita harus diskusikan lagi dengan berbagai pihak untuk dikaji secara matang baik dari sisi hukum maupun aspek keselamatan lingkungan,” imbuhnya.
Sementara untuk jangka panjang, kata bupati, pihaknya berpendapat jika kebutuhan pasir untuk Sumba Barat Daya sebaiknya dipasok dari luar.
“Kita jajaki kerja sama dengan daerah lain di NTT yang punya potensi itu, misalnya kabupaten Ngada atau Kupang,” pungkas Ratu Wulla. ( JIP/MS )






























