Hukum

KOMPAK Indonesia segera Lapor Komisaris Independen Bank NTT Non Aktif bersama Penjabat Gubernur NTT ke Ombudsman dan KPK

×

KOMPAK Indonesia segera Lapor Komisaris Independen Bank NTT Non Aktif bersama Penjabat Gubernur NTT ke Ombudsman dan KPK

Share this article

JAKARTA, MENARASUMBA.COM – Undangan resmi Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang akan digelar Sabtu (16/11/2024) jelang pilkada serentak 27 November 2024 telah dikeluarkan.

Undangan yang ditandatangani Frans Gana Komisaris Independen yang sudah dinonaktifkan ini disebut atas perintah Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto.

Untuk diketahui, masa jabatan Frans Gana sebagai komisaris independen sudah berakhir pada 10 Juni 2024, tapi nyatanya masih leluasa utak-atik Bank NTT.

“Ini adalah bukti kuat adanya penyalahgunaan kekuasaan dan maladministrasi yang wajib ditindak tegas Ombudsman RI, Mendagri, dan OJK serta diproses hukum KPK RI,” lontar Ketua KOMPAK Indonesia, Gabriel Goa, Kamis (14/11/2024).

Ia menegaskan, penjabat gubernur NTT sebagai pemegang saham pengendali dan komisaris independen yang jadi boneka penjabat gubernur diduga kuat berkolusi dengan para mantan pejabat Bank NTT dan penguasa untuk cawe-cawe mengamankan Bank NTT yang sedang digugat hukum oleh mantan Dirut Bank NTT, Izhak Rihi.

Perkara tersebut, jelas Gabriel, kini sedang diproses oleh Mahkamah Agung RI.

Bahkan, ada perkara MTN 50 miliar Bank NTT di Kejati NTT yang disupervisi KPK RI serta adanya laporan resmi dugaan kuat tindak pidana korupsi kredit macet 100 miliar serta 1,5 miliar dana talangan peringatan hari lahir Pancasila di Ende tahun 2022.

“Penggiat anti korupsi, tokoh agama, DPRD NTT, dan lembaga pers wajib hukumnya selamatkan uang rakyat voice of the voiceless NTT yang diduga kuat dirampok berjamaah di Bank NTT,” seru Gabriel..

Terpanggil nurani kemanusiaan untuk membersikan praktek KKN yang sedang marak di NTT serta cawe-cawe merampok uang rakyat wong cilik voice of the voiceless maka Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi (KOMPAK) Indonesia berkolaborasi dengan semua penggiat anti korupsi, tokoh agama dan lembaga pers menyatakan sikap.

Pertama, mendesak KPK RI untuk menangkap dan memproses hukum mantan Dirut Bank NTT, Komisaris Utama Bank NTT, mantan gubernur NTT, penjabat gubernur NTT yang diduga kuat melakukan KKN dalam perkara korupsi Bank NTT.

“Ada kasus MTN 50 miliar, kredit bemasalah 100 miliar, dan 1,5 miliar dana talangan peringatan hari lahir Pancasila di Ende tahun 2022 serta berbagai dugaan kuat tipikor di Bank NTT pusat dan cabang pada 22 kabupaten/kota di NTT,” sebutnya lagi.

Kedua, mendesak Ombudsman RI dan Ombudsman RI Perwakilan NTT untuk segera memanggil dan memeriksa penjabat gubernur NTT dan komisaris independen non aktif yang telah melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan/atau maladministrasi dalam mengadakan RUPS LB pada Sabtu,16 November 2024.

Ketiga, mendesak Mendagri Jenderal Pol (Purn) Prof Dr TIto Karnavian segera mencopot Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto yang terbukti telah melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan/atau maladministrasi dan kolusi yang diduga kuat dengan para mantan pejabat teras Bank NTT yang sedang bermasalah hukum dan mantan penguasa NTT.

Keempat, mendesak Ketua OJK RI segera mencopot Kepala Perwakilan OJK NTT yang diduga kuat ikut cawe-cawe merusak Bank NTT dan melecehkan harkat dan martabat putra-putra terbaik NTT yang bersih dan bebas dari praktek KKN yang sudah mengikuti fit and Proper Test di OJK Pusat.

“Tetapi nasib mereka digantung dan malah membiarkan oknum-oknum pejabat teras Bank NTT bermasalah hukum pidana dan tipikor bersama penguasa ikut cawe-cawe merusak Bank NTT,” tandasnya.

Kelima, mengajak solidaritas penggiat anti korupsi, mahasiswa, dan lembaga pers untuk melakukan aksi solidaritas selamatkan NTT ke OJK, Presiden Prabowo Subianto, Mendagri Tito Karnavian, Ombudsman, dan KPK. ( TAP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *