Hukum

Paslon Ratu-Angga Serahkan Sepenuhnya Insiden Wee Baghe untuk Diproses Hukum

×

Paslon Ratu-Angga Serahkan Sepenuhnya Insiden Wee Baghe untuk Diproses Hukum

Share this article

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Pasangan calon bupati – wakil bupati SBD nomor urut satu menyerahkan sepenuhnya penanganan insiden kampanye di Desa Wee Baghe, Kecamatan Wewewa Selatan kepada aparat penegak hukum.

Hal itu disampaikan calon bupati Ratu Ngadu Bonu Wulla, ST dalam konferensi pers yang digelar, Jumat (01/11/2024) Ro’o Luwa Resto & Cafe, Tambolaka.

Dalam konferensi pers itu, ia didampingi pasangan calon wakil bupati Dominikus Alphawan Rangga Kaka, serta dua tim inti paslon Ratu-Angga, Jack Keremata dan Octavianus Dapa Talu.

“Kami sudah melapor resmi ke Polres SBD atas aksi penyerangan yang dilakukan Dappa Bulu saat kami berkampanye di Kampung Reda Loko, Desa Wee Baghe,” jelas Ratu Wulla.

Dappa Bulu yang juga anggota DPRD SBD dari Partai Gerindra itu dituding telah melakukan pengancaman dan penghasutan saat paslon nomor urut satu sedang berkampanye dan hendak meresmikan Posko Ratu-Angga di kampung itu, Rabu (30/10/2024).

Suasana sesaat setelah kericuhan yang disebabkan oleh aksi Dappa Bulu, anggota DPRD SBD dari Partai Gerindra menginterupsi peresmian Posko Ratu-Angga. ( Ist )

Ia menyebut, Dappa Bulu dilaporkan atas dugaan melanggar pasal 336 KUHP tentang ancaman pembunuhan dan pasal 160 KUHP tentang penghasutan.

Mantan anggota DPR RI ini menyesalkan sikap Dappa Bulu yang disebut telah membuat kekacauan yang hampir menyebabkan terjadinya pembunuhan.

“Saat calon wakil bupati sedang bicara ia datang dengan parang terselip di pinggang, mengangkat tangan dan menunjuk-nunjuk seperti mengancam kami,” kisahnya.

Menurutnya, Dappa Bulu juga adalah pendukung paslon lain sehingga dikuatirkan tindakan anggota dewan itu akan berdampak pada hal-hal yang tidak diinginkan.

“Tentunya kami merasa terancam, jangan sampai tiba-tiba beliau hunus parang dan membunuh kami,” katanya lebih lanjut.

Disebutkannya, kronologi peristiwa itu sudah terekam dalam dokumentasi video yang bisa disaksikan sehingga diketahui jelas duduk perkaranya.

Pihaknya juga mengaku sudah melaporkan peristiwa itu ke DPP Partai Nasdem dan akan mendapatkan advokasi dari tim hukum.

“Banyak teman pengacara saya yang telpon dan bilang sudah Mbak Ratu jangan bayar pengacara kami siap bantu,” akunya.

Ditanya soal upaya mediasi damai dengan tegas dirinya menyatakan, telah bulat tekad menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus itu kepada pihak berwajib.

Namun jika yang bersangkutan berniat datang untuk silahturahmi maka pintu rumah selalu terbuka.

“Nah kalau dia mau datang untuk bertemu rumah saya terbuka. Kalau mau bicara tergantung temanya, kalau mediasi tidak ada kesempatan untuk mediasi,” tambahnya.

Apalagi justru Dappa Bulu sendiri yang terlebih dahulu melapor beberapa jam berselang usai kejadian itu.

Paslon Ratu-Angga berharap pihak kepolisian menindaklanjuti laporan tersebut dan proses hukum berjalan dengan baik.

Diharapkan juga proses hukum ini jadi pelajaran berharga yang bisa dipetik hikmahnya bagi kehidupan berdemokrasi di Loda Wee Maringi Pada Wee Malala.

“Kami tidak mau permainkan institusi Polri sebagai pihak berwenang terus kalau kami main lapor cabut, lapor cabut, lapor cabut, kasihan juga. Apalagi laporannya mungkin sudah sampai di Mabes Polri,” timpal Ratu Wulla

Politisi Partai Nasdem ini mengatakan, sudah tidak ada lagi upaya apa pun di luar jalur hukum.

Apalagi saat ini paslon Ratu-Angga bersama seluruh tim pendukung disibukkan dengan intensitas kampanye yang meningkat.

“Kami mau konsentrasi untuk kegiatan kampanye yang waktunya tersisa 23 hari lagi,” tandasnya. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *