Pendidikan

Rekaman Suara Diduga Pimpinan Yatutim Ancam Pecat Kepsek Gegara Setoran Sedikit Gemparkan Dunia Maya

×

Rekaman Suara Diduga Pimpinan Yatutim Ancam Pecat Kepsek Gegara Setoran Sedikit Gemparkan Dunia Maya

Share this article

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Sebuah rekaman percakapan yang diduga suara pimpinan Yayasan Tunas Timur (Yatutim) dan seorang kepala sekolah viral di dunia maya.

Rekaman yang diupload akun Facebook Lusia Kaka ini memperdengarkan suara dua orang yang sedang bercakap dengan durasi empat menit lebih.

Ketua Yayasan Tunas Timur, Dr. Soleman Lende Dappa, S.Hut, M.Th, M.Pd.K ( Foto Menara Sumba )

Dalam rekaman yang diperoleh media ini dari akun Lusia Kaka pada Selasa (18/02/2025) malam terdengar percakapan dalam bahasa campur aduk Indonesia dan Wewewa.

“Tapi wo’u (kamu) hanya kasih 20 juta, wo’u (kamu) janji waktu itu minimal 25 lummu (katamu) to,” bunyi percakapan yang diduga suara pimpinan Yatutim, Dr. Soleman Lende Dappa, S.Hut, M.Th, M.PdK.

Ditengarai ia sedang memarahi salah seorang kepala sekolah yang diduga menyetor “upeti” tidak sesuai permintaan.

“A indaki 20 lummu patekkimu bapa, 20 patekki ‘doumu jangan kurang dari 20 lummuge (tidak 20 katamu sendiri bapak jangan kurang dari 20 katamu),” balas suara dari seseorang yang diduga kepala sekolah.

“Saya minta wo’u (kamu) punya mulut jangan suka putar balik begitu saya paling tidak orang yang putar balik begitu saya ini pimpinanmu,” jawab sentak diduga suara keras SLD ini.

“Jadi wo’u (kamu) bilang nanti kasih dua puluh lima lummu (katamu) na Rison mu renge kaiwa na wa’i barragu nera (ini Rikson kamu dengar juga dia ada sama saya di sini),” lanjutnya lagi.

“Wo’u (kamu) selalu putar balik dengan saya da’iki appa na hindagu (tidak apa-apa),” ucap suara diduga SLD.

“Tapi jangan sampai na memuncak satu kali hindagu nol pongu ‘ba ko’boka pongu ‘ba patorro mu wo’u (nol kosong sudah yang kamu pegang) saya pecat tidak dengan hormat,” tegas suara mirip SLD ini.

“Saya ikuti sekarang tapi nanti berikut jangan kurang dari empat puluh tidak boleh kurang satu sen untuk termin dua,” pintanya pula.

“Saya kasih peringatan terakhir untuk wo’u ne lo’do ne (kamu hari ini) saya terima tapi termin dua kau kasih empat puluh karena uang yang masuk delapan puluh lebih,” imbuhnya.

Percakapan kemudian dilanjutkan dengan membahas utang sapi yang hendak dibayar dan utang lainnya.

“Itu wo’u (kamu) punya bapak saudara sudah minta uang pembayaran lagi,” kembali suara diduga SLD terdengar di sela percakapan itu.

Termasuk ada penambahan luas lahan yang juga mesti dibayar lagi.

“Daiki appa na wo’u tambah wo’u pakai di situ tidak apa-apa tidak ada masalah.Tapi cuma di saat -saat sekarang ini, ini orang tua ini jangan begitu terus nama saya yang hancur di lapangan kalau begini terus,” timpalnya.

“Jangan sampai kalau memuncak saya punya emosi ko’boka pongu ‘ba langka ge ku lara palimu da’i pongu ‘ba toramu.(nol sudah biar ikut jalan mana pun tidak ada lagi bagianmu) Saya kasih peringatan terakhir wo’u (kamu),” katanya dengan tensi tinggi.

“Jadi wo’u (kamu) terus mengatur saya, saya tenang-tenang saja tapi ‘dukki ko rapa na hindagu (jika tiba saatnya) kalau saya punya batas kesabaran habis hindagu da’i pongu ‘ba toramu ‘dapa nol pongu ‘ba patorro mu (tidak ada lagi bagianmu hanya nol yang kau genggam),” nada ancaman kembali dilontarkan suara diduga SLD ini.

Jadi silahkan kau jalan sekarang tapi termin dua tidak boleh kurang satu rupiah lagi harus 40 kau serahkan itu supaya saya bisa selesaikan ini utang yang lain, lanjutnya dalam percakapan itu.

Percakapan berlanjut dengan suara yang diduga kepala sekolah menjelaskan tentang keadaan duka beruntun yang dialaminya, termasuk hal-hal urusan pribadi lain.

Dikonfirmasi Rabu (19/02/2025) pagi lewat chat WhatsApp, SLD hanya membalas ucapan selamat pagi.

Sementara sejumlah pertanyaan lain sama sekali tidak digubris. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *