Ekonomi

Calon Penumpang Keluhkan Jam Penjualan Tiket di Pelabuhan Waikelo yang Tidak Tentu

×

Calon Penumpang Keluhkan Jam Penjualan Tiket di Pelabuhan Waikelo yang Tidak Tentu

Share this article

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Berbagai keluhan tentang pelayanan publik di Pelabuhan Waikelo, Sumba Barat Daya terus mengemuka.

Beberapa waktu lalu terungkap penjualan tiket palsu serta merajalelanya oknum calo tiket yang bikin resah dan viral di media.

Kali ini mencuat lagi keluhan calon penumpang KM Sabuk Nusantara 49 tujuan Bima terkait jam penjualan tiket yang tidak menentu.

Nikodemus warga Elopada, Kecamatan Wewewa Timur yang mengaku kecewa dengan layanan penjualan tiket. ( Foto Menara Sumba )

Dari pantauan awak media Rabu (02/04/2025) sejak pagi sudah banyak calon penumpang yang menanti dibukanya loket penjualan tiket.

“Kami tiba di sini sejak pukul enam pagi,” tutur Nikodemus warga Elopada, Kecamatan Wewewa Timur.

Menurutnya, saat tiba di pelabuhan pada pagi harinya para calon penumpang sempat bertemu petugas.

Saat itu petugas mengatakan jika loket penjualan tiket akan dibuka pada pukul sebelas siang.

Namun setelah itu waktu penjualan tiket jadi tidak menentu dan hingga pukul satu siang belum terlihat tanda-tanda keberadaan petugas.

Meski demikian para calon penumpang yang hendak mengadu nasib sebagai buruh tani perkebunan jagung tersebut tetap bertahan di teras terminal pelabuhan.

“Mau tidak mau tunggu saja supaya bisa beli tiket dan besok berangkat ke Bima,” kata Nikodemus dengan mimik sedikit lesu.

Rasa kecewa juga diungkapkan Melkianus warga Palla, Kecamatan Wewewa Utara yang mengaku suntuk karena harus membuang waktu berjam-jam untuk membeli tiket.

Melkianus, warga Palla, Kecamatan Wewewa Utara yang baru dua kali mengadu nasib di Bima. ( Foto Menara Sumba )

Pria muda yang baru dua kali mengadu nasib sebagai buruh tani di Bima ini terpaksa harus merogoh koceknya lagi untuk membeli makan dan minum.

“Karena saya datang pagi-pagi maka tadi perut sudah keroncongan minta diisi,” tuturnya.

Hal yang sama juga dialami Paulus asal Desa Weekombaka, Kecamatan Wewewa Barat.

Ia mengaku kecewa karena tarif tiket yang sering dibayar melebihi harga normal..

Paulus menyebut, petugas menjual tiket sesukanya saja tanpa mempertimbangkan keberadaan calon penumpang yang kebanyakan adalah masyarakat kecil.

“Kami ini orang susah yang mau mencari nafkah di luar jangan lagi dibuat susah seperti ini,” pintanya.

Ia juga membeberkan jika selama ini penjualan tiket hampir tidak tepat waktu.

Acapkali calon penumpang harus berlama-lama menunggu kedatangan petugas.

“Pemerintah tolong perhatikan pelayanan tiket di Waikelo agar tidak menyusahkan kami masyarakat kecil,” pungkasnya. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *