TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Semangat juang Marsel Lete Boro,SIP untuk maju dalam kontestasi pilkada SBD tidak bertepuk sebelah tangan.
Dukungan untuk salah satu dari dua putra Aba Luna Lele Liku Lai Paloda yang sudah deklarasikan diri bertarung ini kembali didengungkan pada Jumat (10/05/2024) lalu.
Kali ini hati yang menyatu untuk mantan jurnalis sejumlah media nasional dan lokal ternama tersebut berhimpun di Kampung Mbu Karegha, Desa Karuni, Loura.
Silahturahmi perwakilan dari 17 suku yang mengharu biru berlangsung penuh rasa kekeluargaan dalam cengkerama gurau.

Beberapa dari rumah adat di Kampung Mbu Karegha, Desa Karuni, Kecamatan Loura yang merupakan kampung besar/pusat dari bakal calon bupati Marselinus Lete Boro, SIP. ( Foto Menara Sumba )
“Tanpa mediasi, para kerabat berbagai suku yang ada di Loura ini berinisiatif untuk kumpul dan bicara dari hati ke hati,” ungkap Marsel Lete Boro di sela pertemuan itu.
Ada perwakilan suku Natara Tana, Karedi, Lamunde, Mbu Malere, Bondo Bukka, Kadulli, Kaza, Wee Laingo, Kodora, Mbu Kamangi, Wee Tede, Keti, Wee Liti, Lombo, Bondo Nalo, Tana Righu, dan Mbu Karegha sendiri.
Dalam temu keluarga yang berlangsung hingga sore hari itu terungkap berbagai keinginan sebagai support dan motivasi bagi Marsel Lete Boro untuk maju di medan pilkada.
Salah satu dikumandangkan Rato Ama Leko dari suku Mbu Malere yang merasa bangga dengan tampilnya para putra terbaik Loura di pentas politik Sumba Barat Daya kali ini.
Perasaan yang menggelora ini bukan tanpa alasan, karena setelah puluhan tahun sepeninggal Lede Kalumbang sang legenda bupati pertama Sumba Barat, rahim ibu pertiwi Liku Aba tidak pernah melahirkan lagi tokoh serupa.
“Hari ini saya bangga dan berbesar jiwa karena Lede Kalumbang terlahir kembali dalam diri Marsel Lete Boro dan putra Loura lain yang sudah berani tampil dalam pemilihan bupati SBD ini,” akunya.

Suasana pertemuan keluarga dari bebagai rumpun suku Loura di Kampung Mbu Karegha pada Jumat (10/05/2024) lalu. ( Foto Menara Sumba )
Rasa bangga yang sama diungkapkan salah satu tokoh dari suku Natara Tana, Bernardus Ng. Naru.
Ia mengatakan, jika semua putra-putri dari berbagai penjuru Loda Wee Maringi Pada Wee Malala sudah berani tampil, maka tidak ada alasan bagi orang Loura untuk berdiam diri lalu jadi penonton.
“Tampilnya orang Loura di kancah pilkada bukan bermaksud membangkitkan sentimen dan ego suku, tapi wujud tanggung jawab untuk berpartisipasi dengan sumbangsih pikiran maupun raga bagi kemajuan Sumba Barat Daya,” ujar Bernardus.
Sebagai salah satu putra terbaik Loura, sebutnya pula, sosok Marsel Lete Boro memiliki kapasitas untuk memikul tanggung jawab itu.
Dari rekam perjalanan hidup dan karier, Marsel Lete Boro telah menghimpun pengalaman tidak terkira yang jadi dasar bagi keluarga sehingga berani mengutusnya maju berkontestasi dengan putra-putri terbaik dari wilayah dan entitas lain.
“Kelebihan lain yang istimewa, secara genetik ada pertalian darah Kodi maupun Wewewa yang mengalir deras dalam raga Pak Marsel,” imbuhnya.

Bakal calon bupati SBD, Marsel Lete Boro saat berbicara dalam pertemuan keluarga didampingi Bernardus Ng. Naru ( ketiga dari kiri ) yang juga salah satu tokoh dari suku Natara Tana, . ( Foto Menara Sumba )
Dalam rembug keluarga hari itu disimpulkan agar seluruh barisan dirapatkan untuk mendukung dan berjuang habis-habisan bagi kader Loura yang kelak maju bertarung.
Kader Loura Harga Mati
Pada kesempatan tersebut, Marsel Lete Boro menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas sokongan tulus keluarga besar Loura yang datang dari berbagai macam suku ini.
Ia juga mengingatkan agar tali silahturahmi dan rasa persaudaraan senantiasa dipupuk di antara sesama anak Liku Aba.
Marsel menyebut, saat ini ada dua figur asal Loura yang muncul bahkan sudah mendaftar di partai, yakni dirinya dan Ir. Zakarias Natara, MT yang sama-sama jadi bakal calon bupati.
Mantan ASN yang baru purna tugas setahun lalu ini meminta agar masyarakat Loura tidak terkotak-kotak dan merawat harmonisasi di tengah hiruk pikuk suasana politik yang suhunya kian meningkat.
“Saat ini baru masa pendaftaran dan kita belum tahu siapa yang nanti lolos antara saya dan Pak Rias,” katanya lagi.
Secara arif ia meminta rumpun keluarga dari berbagai suku ini untuk mendukung siapa pun putra terbaik Loura yang kelak diberi mandat oleh partai politik untuk maju dalam pilkada.
“Sudah harga mati, jika nanti, antara saya atau pun Pak Rias yang lolos dalam penentuan partai kita dukung dan berjuang mati-matian,” tandasnya. ( JIP/MS )



































