TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Pimpinan Partai Gerindra Kabupaten SBD meminta para bakal calon untuk tidak melakukan manuver yang merugikan martabat partai.
Penegasan ini disampaikan Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten SBD, Antoneta Kura, Rabu (15/05/2024) usai menutup kegiatan pendaftaran bakal calon bupati/wakil bupati di partai itu.
Antoneta yang saat itu didampingi Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten SBD, Adam Mone menegaskan hal ini menyusul viralnya foto bakal kandidat bersama salah satu petinggi Partai Gerindra di media sosial.
“Jika ada oknum bakal calon yang mengklaim seolah-olah sudah mendapat dukungan partai, itu tidak benar dan merupakan pembohongan publik,” ujarnya

Foto bersama sejumlah pengurus DPC Partai Gerindra Kabupaten SBD bersama sesepuh partai Drs. Ndara Tanggu Kaha (kedua dari kiri) dan Marselinus Lete Boro, SIP bakal calon bupati yang mendaftar terakhir pada Rabu (15/05/2024). ( Foto Menara Sumba )
Ia mengatakan, klaim tersebut adalah tindakan keliru yang telah merendahkan eksistensi Partai Gerindra di kabupaten ini.
Pihaknya mengaku akan menjadikan hal tersebut sebagai catatan tersendiri secara intern bagi jajaran partai dalam proses penentuan calon yang akan diusung nanti.
“Kami juga sudah mengklarifikasi langsung melalui media sosial agar tidak menyesatkan opini publik,” imbuhnya.
Hingga saat ini, sebut Antoneta, dinamika dalam proses penentuan calon bupati/wakil bupati sedang berjalan sesuai tahapan yang telah ditentukan.
Semua bakal calon yang telah mendaftar memiliki hak dan peluang sama dalam perlakuan sejajar tanpa perbedaan, baik bakal calon dari kader partai maupun yang berasal dari luar partai.
“Prosesnya masih sangat panjang dan belum diputuskan kepada siapa dukungan partai ini akan diberikan,” tutur Antoneta.
Ia berharap dalam masa proses ini tidak ada hal-hal yang dapat mengganggu dinamika politik di tubuh partai yang berimbas negatif kepada eksistensi Gerindra.
Jangan sampai gara-gara klaim sepihak publik menuding Partai Gerindra curang karena melaksanakan proses penjaringan abal-abal, sudah ada yang dijagokan tapi berpura-pura buka pendaftaran.
“Bakal calon yang lain pun pasti terganggu dan bisa saja menaruh curiga pada kami,” katanya lebih lanjut.
Antoneta mengaku, dirinya juga sudah dihubungi sejumlah pendukung bakal calon lain menanyakan kebenaran informasi yang viral di media sosial tersebut.
Bahkan ia pun telah melakukan klarifikasi langsung kepada petinggi Partai Gerindra yang fotonya terpampang bersama salah satu bakal calon dalam sebuah postingan di media sosial.
“Semua sudah terklarifikasi dan petinggi di DPP menegaskan bahwa tidak pernah ada pembicaraan politik, apalagi soal pencalonan bupati di SBD,” tandasnya.
Pertemuan tersebut merupakan silahturahmi biasa dan tidak diagendakan untuk membahas soal politik.
Proses penentuan calon bupati/wakil bupati, sebutnya lagi, berlangsung normatif dalam jenjang yang sudah ditetapkan oleh partai.
Salah satunya adalah tahapan survei untuk menilai bobot elektabilitas figur yang jadi salah satu syarat wajib.
“Semua berproses secara wajar dimana para bakal calon punya peluang sama dan diperlakukan setara,” pungkas Antoneta. ( JIP/MS )



































