humanities

Domba yang Hilang Telah Kembali

×

Domba yang Hilang Telah Kembali

Share this article

BIBLE LEARNING. Selasa, 10 Desember 2024 Hari Biasa Pekan Adven II

Sumber Inspirasi: ¤ Yesaya 40:1-11. ¤ Matius 18:12-14

MENGUNJUNGI berarti membuka pintu dan tidak tinggal tertutup di dunia kecil kita, melainkan pergi mengunjungi dan mencari sanak keluarga agar tidak sesat, lepas dan hilang. Ketika seorang anak hilang pergi meninggalkan rumah, orang tua mencarinya hingga kembali dalam pangkuan keluarga. Maka di dalam keluarga, kita belajar bagaimana masing-masing pribadi bisa saling berbagi dan mendukung. Di dalam keluarga kita saling mengasihi satu sama lain, meskipun ada serba keterbatasan. Komunikasi tetap terbangun untuk menghindari putusnya relasi di antara individu-individu dalam keluarga. Realita ini tentu saja sangat membantu untuk memahami kedekatan pertalian batin yang saling meneguhkan dan mempertautkan.

Bacaan Injil hari ini (Matius 18:12-14) berceritera perumpamaan tentang domba yang hilang. Dikisahkan seorang gembala yang berusaha mencari seekor domba yang hilang. Sang gembala meninggalkan 99 domba yang lain dan pergi mencari domba yang tersesat. Dia tidak lagi berpikir tentang kenyamanan domba-domba yang berkumpul bersamaan dalam satu tempat, tetapi terfokus pada domba yang hilang dan tersesat. Yang sangat menarik, bahwa jika Dia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada yang ke-99 ekor yang tidak tersesat. Dalam konteks itu Yesus berkata: “Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang” (ay. 14).

Yesus menggunakan perumpamaan tentang domba yang hilang sebagai jalan untuk menjelaskan kegembiraan Bapa karena pertobatan manusia. Allah telah kehilangan manusia oleh dosa Adam dan Hawa, manusia pertama yang diciptakan menurut gambar dan citra Allah sendiri. Kehilangan manusia itu sesungguhnya kehilangan dimensi keilahian di dalam diri manusia. Maka, pertobatan manusia jelas merupakan proses yang penting untuk mengembalikan dimensi keilahian tersebut. Sebagaimana manusia bersukacita, jika menemukan kembali domba yang hilang, demikianlah Bapa Surgawi bersukacita karena menemukan kembali anak-anak-Nya yang hilang dari cengkraman dosa dan kembali kepangkuan-Nya karena dan oleh PERTOBATAN.

Lalu, bagaimana dengan kita? Marilah kita manfaatkan masa Adven ini untuk meneliti batin kita masing-masing. Apakah kita selalu berada dalam gembalaan Tuhan, atau justru kadang kita tersesat? Kalau kita tersesat, marilah kita datang dan memohon kepada Yesus agar Dia mencari dan menemukan serta menuntun kita kembali kepada kawanan domba yang lain, yang selalu mengalami kasih Allah. Hendaklah kita yakin dan percaya senantiasa, bahwa Allah Bapa sangat mengasihi dan mencintai kita anak-anak-Nya. Di sana kebahagiaan Tuhan terwujud. (DT).

Have a GOOD ACTIVITY

Shalom, Tuhan memberkati. 🛐

@Dami Tiala. Umat Lingk. Ratu Kenyo Ev. Gereja Paroki Santo Petrus & Paulus BABADAN Wedomartani, Sleman – Yogyakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *