Pembangunan

Kadis PUPR SBD Sebut, Keberlanjutan Pembangunan Alun-Alun Kota Berdasarkan Master Plan yang Sudah Disepakati dengan DPRD

×

Kadis PUPR SBD Sebut, Keberlanjutan Pembangunan Alun-Alun Kota Berdasarkan Master Plan yang Sudah Disepakati dengan DPRD

Share this article
Kepala Dinas PUPR Kabupaten SBD, Wilhelmus Woda Lado, ST. ( Foto Menara Sumba )

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Keberlanjutan pembangunan alun-alun kota Tambolaka dilakukan berdasarkan master plan yang sudah disepakati bersama DPRD.

Penjelasan ini disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten SBD, Wilhelmus Woda Lado, ST, Kamis (27/06/2024).

“Master plan itu masuk dalam pembahasan di DPRD dan kemudian disepakati bersama, termasuk Dana Infrastruktur Daerah (DID),” ujarnya.

Bahkan, setelah master plan itu disepakati hingga akan dilaksanakannya pekerjaan pun atas persetujuan DPRD.

Ia mengatakan, lembaga DPRD merupakan representasi perwakilan rakyat sehingga pendapat dan persetujuan anggota dewan identik dengan suara rakyat.

Karena juga hal yang tidak mungkin meminta pendapat seluruh masyarakat SBD kecuali jika dibuat sayembara.

“Saya pikir hal yang wajar jika setiap orang memberikan pandangannya untuk sebuah tujuan yang baik, dan kami juga meminta maaf karena punya keterbatasan untuk itu,” timpalnya.

Kadis Wilhelmus mengatakan hal ini menyusul adanya tanggapan sejumlah anggota DPRD terhadap pekerjaan alun-alun yang hendak dilanjutkan tahun ini.

Pihaknya berterima kasih karena penanganan pembangunan alun-alun ini mendapat respon dari berbagai kalangan.

“Pendapat dari sejumlah kalangan merupakan bentuk sumbangsih pikiran dan rasa peduli terhadap pembangunan di daerah ini,” katanya lebih lanjut.

Menurutnya, pembangunan alun-alun pada tahun ini akan dilanjutkan dengan pekerjaan patung tiga batu tungku berbahan perunggu di perempatan jalan Lede Kalumbang.

Pekerjaan lanjutan ini menelan anggaran 4 miliar untuk pembangunan bundaran tempat bercokolnya maskot kabupaten SBD tersebut.

Uji coba arus lalu lintas yang akan melintasi bundaran sudah dilakukan beberapa waktu lalu.

“Ternyata putaran arus lalu lintas di situ tidak ada masalah, apalagi kalau sudah jadi pasti bagus dan indah,” tuturnya lagi.

Sebelum itu, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait lain, seperti dinas perhubungan dan Satlantas Polres SBD.

Dikatakannya, secara otomatis dalam perkembangannya nanti, dibutuhkan perangkat pendukung yang mengatur lalu lintas seperti traffic light.

Wilhelmus menyebut, pengaturan lalu lintas bukan semata dengan traffic light saja, namun bisa juga pemberlakuan jalur lintasan kendaraan.

“Bisa diberlakukan satu jalur, misalnya dari arah Waikabubak masuknya ke kiri, kalau ke kanan lewat Kampung Belakang tidak boleh lagi melintas dalam kota,” imbuhnya.

Terkait kondisi lapangan becek yang juga dikeluhkan warga, ia mengaku jika pembangunan masih terus berlanjut dan saat ini fokusnya masih pada penataan alun-alun.

Lapangan tersebut belum pernah disentuh dan masih pada kondisi aslinya, kecuali pada tepi bagian timur yang digaruk dan dibangun trap untuk tempat duduk.

Dirinya juga menepis isu yang mengatakan jika pembangunan alun-alun ini harus ditinjau ulang.

Ia sangat berterima kasih kepada semua komponen masyarakat yang sudah memberikan pikiran dan pendapat yang akan jadi atensi bagi pihaknya.

“Jika ada yang bisa kita kawinkan dan sesuaikan, pasti akan sesuai,” tandas Wilhelmus. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *