Bible Learning
Hari Minggu Biasa XXXII Minggu, 10 November 2024
Sumber Inspirasi: ¤ 1 Raja 17:10-16 ¤ Ibrani 9:24-28 ¤ Markus 12:38-44
KESESATAN dalam arah hidup, ternyata merupakan tragedi yang besar. Kesesatan menjdi tragedi karena ia membelokan arah hidup yang benar kepada arah hidup yang salah. Dan kalau arah hidup itu salah, orang harus menyadari bahwa hidup itu hanya terjadi sekali dan karena itu ia mesti diarahkan pada jalan yang benar supaya mencapai tujuan hidup yang diimpikan oleh setiap orang.
Yesus dalam pengajaran-Nya menekankan betapa pentingnya seseorang menjaga arah jalan hidupnya agar tidak sesat. Kesesatan arah hidup itu dapat disebabkan oleh sikap-sikap yang bertentangan dengan kehendak Allah.**Bacaan Injil hari ini (Markus 12:38-44) berceritera “Yesus menasihatkan supaya hati-hati terhadap ahli-ahli Taurat.”
Yesus dalam pengajaran-Nya kepada para murid, berkata: “Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadah dan di tempat terhormat dalam perjamuan, yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang.” (ay. 38-40). Orang-orang dengan model seperti ini, adalah watak dari ahli-ahli Taurat. Mereka berdusta, munafik, sok suci dan sok saleh.
Pada zaman Yesus, sikap-sikap seperti itu sangat kuat terlihat pada spiritual ahli-ahli Taurat. Mereka suka menampilkan pesona kesalehan dan kesucian dengan memakai jubah yang panjang, pada hal dalam kenyataannya mereka berpura-pura, munafik, bersikap amoral dan menuntut penghormatan. Sikap ini sangat ditantang oleh Yesus karena dilakukan oleh para tokoh panutan yang mestinya memberi kesaksian hidup yang benar. Yesus meminta para murid-Nya dan semua orang yang mendengarkan pengajaran-Nya untuk berhati-hati, tidak terpesona dan membeo dengan sikap para ahli Taurat yang membawa pada kesesatan arah hidup.
Lalu, bagaimana dengan kita? Kita memang hidup dalam zaman yang memberi peluang besar bagi kita untuk MUNAFIK, BERBOHONG dan BERPURA-PURA. Zaman sekarang ini, hidup haram saja sulit apalagi hidup halal. Jadi, ikut GILA (Jw. Melu Edan).
Dengan prinsip ini mereka membenarkan berbagai macam cara untuk berbohong dan munafik demi mencapai tujuan yang mereka inginkan. Sebagai pengikut Yesus, kita tidak diminta untuk hidup seperti para ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Yesus mau mengatakan, walau hidup dalam kesederhanaan dan keterbatasan asal tetap menjaga CITRA DIRI dengan bersikap yang BENAR dan JUJUR dalam hidup ini. (DT).
Have a Geat Sunday
@Dami Tiala
Umat Lingk. Ratu Kenyo
Ev. Gereja Paroki Santo Petrus & Paulus BABADAN Wedomartani, Sleman – Yogyakarta.





















