Uncategorized

Pemuda Katolik Malaka Minta Copot Pimpinan BRI Cabang Waikabubak yang Wajibkan Staf Lembur pada Hari Raya Natal

×

Pemuda Katolik Malaka Minta Copot Pimpinan BRI Cabang Waikabubak yang Wajibkan Staf Lembur pada Hari Raya Natal

Share this article

BETUN, MENARASUMBA.COM – Perilaku pimpinan BRI Cabang Waikabubak, Muhammad Fatchurrachman yang mewajibkan staf lembur pada hari raya Natal dikecam keras Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kabupaten Malaka.

Ketua Pemuda Katolik Malaka, Fransiskus Xaverius Taolin, S.Fil menyebut, moral pimpinan BRI di Sumba Barat ini bermasalah karena menampilkan sikap intoleran.

Dirinya prihatin atas sikap pimpinan bank tertua di Indonesia ini tidak paham dengan situasi keberagaman Indonesia, khususnya di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.

“Bagaimana mungkin ia memaksa karyawan lembur saat hari raya Natal yang sangat sakral ini,” ujarnya, Kamis (26/12/2024) seperti dilansir dari batastimor.com.

Ia bahkan menduga tindakan pimpinan BRI Waikabubak ini telah menghalangi perayaan Natal di Sumba Barat.

“Kami di NTT sangat menjunjung tinggi toleransi dan begitu menghargai teman – teman pemeluk agama lain. Seharusnya ia peduli terhadap karyawan dan tidak memaksa lembur saat hari raya Natal karena melanggar hak asasi manusia,” kata Fransiskus.

Karena itu pihaknya mendesak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Komisaris Independen Bank BRI atau Komite Nominasi dan Remunerasi perseroan di Jakarta agar Muhammad Fatchurrachman dicopot dari jabatannya.

Memaksa karyawan lembur di hari raya Natal, sebut dia lagi, adalah tindakan yang sangat tidak manusiawi.

“Ia sendiri pasti paham jika para karyawan ingin Natal bersama keluarga yang dirayakan cuma sekali dalam setahun,” tandasnya.

Untuk diketahui, karyawan BRI mulai dari kantor cabang di Waikabubak, BRI Unit Anakalang, BRI Unit Dede Kadu, BRI Unit Elopada, BRI Capem Waitabula, dan BRI Unit Waitabula diwajibkan lembur di kantor saat hari raya Natal, termasuk di hari Minggu.

Kepada media ini Kamis (26/12/2024) salah satu karyawan yang tidak mau disebut identitasnya mengatakan, sangat keberatan dengan instruksi pimpinan BRI Cabang Waikabubak ini.

Apalagi saat ini ada Cash Management System BRI (CMS BRI) dengan sistem online yang mempermudah nasabah.

“Karena itu kami minta agar Natal bisa dirayakan natal bersama keluarga di rumah,” sebutnya.

Selama ini, kata dia, kerja lembur hingga malam hari sudah jadi hal biasa, meski tidak ada remunerasi tidak pernah diprotes karyawan karena imbasnya harus bayar denda uang tunai.

Karyawan bekerja dari hari Senin hingga hari Minggu, karena sering diinstruksikan bekerja pada hari Minggu mulai pukul 12.00 WITA usai ibadah gereja.

Perilaku tidak terpuji lainnya, sang pimpinan sering memarahi karyawan bagian marketing yang bertugas di lapangan dengan kata-kata tidak pantas, hanya lantaran lambat membalas pesan di WhatsApp Grup.

Padahal sang pimpinan sudah tahu bagaimana kondisi karyawan yang berjibaku di lapangan, dengan berbagai kondisi medan yang terkadang sulit sinyal, atau mungkin sedang berkendara di jalan.

“Tidak tahan lagi dengan perilaku pimpinan yang seperti ini, biar pula masyarakat luas tahu apa yang sebenarnya terjadi di tempat kerja kami,” bebernya. ( TIM/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *