TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Sejumlah tokoh yang disebut sebagai pembina Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Islam (YAPPI) Kabupaten SBD bermufakat untuk membentuk pengurus baru.
Rapat yang dipimpin salah satu pembina YAPPI SBD, Soleman Tari Wungo ini berlangsung, Senin (19/08/2024) di rumah Jamaludin Wungo, Tambolaka.
Peserta rapat terdiri dari sejumlah tokoh yang disebut sebagai bagian dari YAPPI, diantaranya Ramadhan Ba’ayu, Arifin Ibrahim, Abdullah Muhamad Idrus, Haji Bugis Bone, Ali Ahmad, dan beberapa tokoh lain.

Jamaludin Wungo, ketua YAPPI SBD yang ditunjuk oleh peserta rapat pada Senin (19/08/2024). ( Foto Menara Sumba )
Pertemuan kedua ini digelar setelah rapat pertama yang berlangsung di Hotel Sinar Tambolaka pada, Kamis (08/08/2024) mengalami deadlock (kebuntuan) akibat aksi protes sejumlah orang.
Peserta rapat kedua itu akhirnya memutuskan dan menetapkan Jamaludin Wungo sebagai Ketua YAPPI Kabupaten SBD menggantikan Haji Samsi Pua Golo, ST.
“Kami membentuk pengurus yang baru karena kepengurusan lama sudah berakhir masa jabatannya sejak tahun 2021,” jelas Soleman Tari Wungo.
Menurutnya, masa jabatan pengurus lama selama periode lima tahun sejak 2016 sampai dengan 2021.
Namun setelah tahun 2021 sampai dengan saat ini tidak ada tanda-tanda kepengurusan yang lama mau meletakkan jabatan.
Bahkan, sebutnya lagi, organisasi pendidikan ini dikelola sesuka hati antara lain dengan memberhentikan kepala sekolah tanpa alasan jelas.
“Kami selaku pembina tidak pernah mendapat laporan terkait pengelolaan yayasan selama masa kepemimpinan yang bersangkutan,” imbuh Tari Wungo.
Atas dasar itulah, setelah melihat pengelolaan yayasan yang terkesan seperti milik pribadi maka selaku pembina, pihaknya mengambil sikap untuk mengganti struktur pimpinan organisasi yang bergerak di bidang pendidikan ini.
“Kami sebagai pembina selama ini tidak pernah dilaporkan terkait pengelolaan yayasan, bagaimana perkembangannya yang mestinya wajib dilakukan oleh ketua,” tuturnya pula.
Ia bahkan terang-terangan menyebut bahwa pengelolaan organisasi pendidikan ini sudah disusupi kepentingan politik.
Karena itu, sangat urgen dan mendesak untuk membentuk pengurus baru agar roda organisasi dari yayasan ini berjalan pada jalur yang benar.
Pihaknya berharap, dengan adanya kepengurusan yang baru maka pengelolaan yayasan dilakukan sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah demi kebaikan juga kemajuan di lembaga pendidikan islam ini.
Sebagai pendiri, Soleman Tari Wungo menegaskan, pihaknya dalam hal ini ibarat pemilik kendaraan hendak mengganti sopir yang tidak disiplin menjalankan mobil.
“Kan aneh, seorang sopir hendak melawan ketika pemilik kendaraan mau ambil alih mobil,” tuturnya beranalogi.
Usai rapat memutuskan pergantian pimpinan yayasan, para tokoh YAPPI SBD ini akan melanjutkan dengan urusan administrasi di notaris.
“Kami akan lanjutkan ke notaris untuk disahkan dan mendapat legalitas hukum,” tandasnya. ( JIP/MS )





































