TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Tahun 2024 mendatang Kementerian ESDM mengalokasikan dana 88 miliar untuk pembangunan infrastruktur Energi Baru Terbarukan (EBT) di provinsi NTT.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Energi Baru Terbarukan pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi NTT, Steven Lay pada penutupan pelatihan Perawatan dan Pemeliharaan PLTS Off-Grid untuk Operator PLTS, Kamis (09/11/2023) di BLK Don Bosco, Weepangali, Kota Tambolaka.
“Untuk seluruh Indonesia hanya NTT yang dapat, dan seluruh NTT hanya di Sumba saja. Nah dari 88 miliar ini dianggarkan untuk 21 site,” jelas Steven.

Dijelaskannya, pada tahun 2023 ini sudah dibangun 9 site di Sumba Timur, 6 site di Sumba Tengah, 3 site di Sumba Barat, dan 3 site di Sumba Barat Daya.
Di SBD sendiri dibangun pada 3 desa yakni Desa Rada Loko, Desa Loko Kalada, dan Desa Bondo Bela yang akan melayani hampir 200 rumah tangga dengan anggaran mencapai hampir 12 miliar.
“Sementara di tahun 2024 anggarannya mencapai 88 miliar untuk 21 site. Tetapi di SBD paling banyak, ada 8 lokasi yang nantinya akan melayani kurang lebih 900 rumah tangga,” tambahnya.
Dari anggaran 36 miliar lebih untuk kabupaten SBD di tahun 2024 nanti paling banyak menyasar wilayah Kodi Balaghar yang mencakup Desa Waikarara, Desa Waimakaha, dan Desa Tana Mete.
Sedangkan sisanya dialokasikan untuk Desa Mata Kapore di Kecamatan Kodi Bangedo, Desa Moro Manduyo di Kecamatan Kodi Utara, dan Desa Kalembu Kaha di Kecamatan Kota Tambolaka.
Selain Sumba Barat Daya yang mendapat jatah 8 site, untuk tahun 2024 nanti Sumba Barat dijatah 1 site, Sumba Tengah 6 site, dan Sumba Timur 5 site.
Tahun ini, dari masing-masing site direkrut 2 orang untuk mengikuti pelatihan perawatan dan pemeliharaan PLTS sehingga total peserta ada 42 orang.
Dari jumlah itu, 21 diantaranya telah dikirim mengikuti pelatihan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian ESDM, Jakarta.
“Kita bersyukur mereka pintar-pintar pak, walau dari kampung karena di sana mereka langsung diuji kompetensi dengan predikat sangat memuaskan, cukup banyak memuaskan,” tuturnya pula.
Sedangkan 21 sisanya mengikuti pelatihan di BLK Don Bosco yang mana sudah dinyatakan lulus dan layak, tinggal dilanjutkan dengan uji kompetensi untuk mendapatkan pengakuan.
“Tahun depan juga akan disiapkan lagi 42 orang untuk mengikuti pelatihan yang sama,” tandasnya. ( JIP/MS )




















