TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Keberhasilan sebuah pemerintahan tidak lepas dari dukungan birokrasi yang berkualitas, profesional dan totalitas dalam mengabdi.
Hal ini jadi perhatian serius Marsel Lete Boto, SIP salah satu bakal calon bupati SBD yang berniat maju di pilkada November mendatang.
“Kita hadirkan tata kelola pemerintahan yang akuntabel dan profesional juga berintegritas dengan sikap responsif menjunjung tinggi disiplin,” sebut Marsel kepada media ini, Senin, (29/04/2024).
Alumni FISIP Unwira Kupang ini menandaskan, etos kerja perangkat birokrasi jadi kata kunci keberhasilan tugas pemerintah dalam pelayanan publik.
Layanan birokrasi yang mumpuni hanya bisa terwujud manakala tata kelolanya berjalan baik.
“Konsep kita adalah kerja cerdas, kerja cepat, dan kerja tuntas dengan tetap memperhatikan kesejahteraan pegawai,” katanya lebih lanjut.
Perangkat birokrasi juga harus bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
ASN teladan yang pernah melewati masa tugas di Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi NTT ini menyebut, sehebat apa pun program kerja pemerintah akan mengalami sumbatan manakala perangkat birokrasi tidak bersih.
Karena itu, katanya lebih lanjut, mulai dari bupati-wakil bupati, kepala dinas, camat, hingga kepala desa harus bersih.
“Jika pimpinan di atas tidak bersih maka struktur di bawah pasti mencontoh dan ikut-ikutan yang pada akhirnya merusak sistem,” ucap Marsel.
Ia menyitir analogi sederhana ikan yang mengalami pembusukan dari kepala.
“Ikan itu membusuk mulai dari kepala, bukan dari ekor,” ujarnya.
Hal yang tidak kalah penting adalah peningkatan sumber daya manusia yang akan terus dilakukan.
“Kita tetap berupaya maksimal meski tidak mudah karena dukungan sumber anggaran yang kurang memadai,” imbuhnya pula.
Peningkatan sumber daya manusia, sebut Marsel, sudah merupakan tupoksi utama bidang pendidikan.
Untuk mengelaborasi bidang ini harus ada daya dukung sarana prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan yang berkualitas.
Salah satu komitmen pokok mantan wartawan sejumlah media ternama ini adalah memperbaiki dan terus meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik.
Lama mengabdi dan bahkan purna tugas di Dinas Pendidikan Provinsi NTT, dirinya paham benar seluk beluk dunia pendidikan.
Menurutnya masih banyak tenaga pendidik di berbagai daerah yang meski harus hidup prihatin namun tetap bersemangat mengabdikan diri.
Kesejahteraan tenaga pendidik, terlebih non ASN jadi perhatian khusus agar bisa melaksanakan tugas tanpa harus dihimpit beban hidup karena insentif yang kurang layak.
“Salah satu fokus utama saya adalah meningkatkan kesejahteraan guru,” tandas Marsel. ( JIP/MS )










































