Politik

Aleks Rangga Pija : Saya Legowo Tidak Dapat Restu Partai, ini Bukan Salah Siapa-Siapa

×

Aleks Rangga Pija : Saya Legowo Tidak Dapat Restu Partai, ini Bukan Salah Siapa-Siapa

Share this article
Aleks Rangga Pija berpose usai memberikan pernyataan kepada awak di kediamannya, Kamis (05/09/2024). ( Foto Menara Sumba )

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Langkah Aleks Rangga Pija untuk bisa melaju dalam pilkada SBD harus terhenti usai tidak mendapat restu partai.

Meski sempat ada asa ketika Mahkamah Konstitusi memutus ambang batas suara untuk mengusung calon kepala daerah, sosok yang dikenal sebagai salah satu tokoh berprestasi di bidang pendidikan ini tetap kehilangan peluang.

Ditemui awak media, Kamis (05/09/2024) di kediamannya, pimpinan SMK Pancasila Tambolaka tersebut terlihat rileks dan santai.

“Tidak boleh ada pihak yang saya salahkan, baik partai politik, tokoh politik, tokoh adat, orang muda, tokoh agama,” ungkapnya.

Aleks mengaku legowo menerima hal itu karena pada dasarnya memang murni tidak lolos karena nihil dukungan partai pengusung.

Ia menyebut, mungkin saja ada sejumlah alasan yang jadi dasar pertimbangan terhadap dirinya sehingga tidak dapat sokongan partai untuk ikut berkontestasi.

“Pertama, saya bukan kader partai, kedua mungkin dinilai punya sifat buruk, dan ketiga dianggap sebagai pengkhianat,” beber Aleks.

Kendati demikian, ia mengajak warga SBD untuk mendukung siapa pun yang kelak terpilih tanpa ada yang harus dicederai.

Dalam tahapan proses yang sedang berlangsung agar memberi support sehingga kontestasi ini benar-benar berjalan dalam proses untuk mengadu gagasan dan ide.

“Supaya jangan ide dan gagasan menghina orang, memburuk-burukan orang. Yang baik, kita tulis baik, dan yang buruk kita cari referensinya kenapa dia buruk,” imbuhnya lagi.

Dirinya juga mencermati dan mengikuti setiap perkembangan di media sosial yang akhir-akhir ini mulai diramaikan dengan akun palsu.

Sebagai sesama warga SBD, Aleks mengimbau agar merawat kerukunan dan persaudaraan dengan menghentikan penggunaan akun palsu.

Karena dalam kontestasi yang sudah berlangsung ini tidak boleh menghina satu sama lain yang buntutnya akan mencederai rasa persaudaraan.

“Mari adu gagasan dan jual program kerja. Oh ini program saya nanti kalau saya jadi ini, ini, ini. Mari kita kawal bersama kalau baik, ayo jalankan, kalau tidak kita diskusi,” tambahnya.

Warga SBD, kata Aleks lebih lanjut, patut bersyukur dan berterima kasih kepada para peletak dasar pemerintahan di Sumba Barat Daya.

“Ada Pak Emanuel Babu Eha, ada Pak Nelis, ada Pak Markus Dairo Talu, lalu siapa lagi yang menyusul nanti,” ujar Aleks.

Dengan segala plus minusnya, sebutnya lagi, sosok-sosok tersebut sudah membangun pondasi untuk Loda Wee Maringi Pada Wee Malala yang saat ini disiarahi seluruh warga SBD.

“Karena itu, saya minta dengan hormat untuk tidak mencederai Pak Nelis, Pak MDT, Ibu Ratu, Angga, Pak Adi Lalo, Pak Yere, karena saya anggap mereka ini adalah petarung-petarung tangguh,” katanya lagi.

Jika kemarin ada bahasa orasi yang menyebut perempuan hebat, maka pasti di pihak lain pun ada laki-laki tangguh.

“Jadi ada yang hebat, ada yang tangguh, saling mengisi. Nanti kita lihat kehebatan dan ketangguhan mereka pada 27 November 2024 mendatang,” tandasnya. 

Di ujung pembicaraan ia menegaskan jika dirinya tidak kecewa karena gagal memperoleh dukungan partai untuk maju dalam kontestasi pilkada.

Saat ini ia kembali fokus menggeluti dunia pendidikan yang sudah jadi habitatnya.

“Saya orang pendidikan, kembali fokus urus pendidikan karena mungkin Tuhan sudah menggariskan, hai ARP tugasmu di pendidikan uruslah anak-anak yang belum cerdas,” tuturnya.

Ia juga belum memutuskan bakal mendukung siapa dalam perhelatan pilkada 2024 ini, termasuk jika ada yang berniat mendaulatnya jadi juru kampanye.

Namun demikian salah satu figur muda dengan basis dukungan akar rumput yang patut diperhitungkan ini mengaku belum jera menggeluti dunia kontestasi politik.

Dalam tutur diplomatis ia mengatakan jika politik itu sudah jadi bagian hidup manusia yang tidak bisa dihindari.

“Kalau ada yang meminta besok, ya saya belum bisa jawab. Nanti kalau ada momen lagi kita akan ketemu di 2029 dengan membawa nuansa baru,” pungkasnya. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *