humanities

Belajar tentang Tak Tahan Memikul Salib

×

Belajar tentang Tak Tahan Memikul Salib

Share this article

SMS Rohani, Pekan Biasa VI. Jumat, 21 Februari 2025

Romo Antonius Saptana Hadi, Pr. ( Istimewa )

8:38 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus.” *(Markus 8:34-9:1).

Malu-Maluin

Yesus sudah memberikan sabda peringatan kepada para pengikut-Nya. “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya  dan mengikut Aku. Sabda ini sungguh sangat keras dan tegas. Sabda ini tidak bisa ditawar-tawar dan menuntut keseriusan.

Ada cukup banyak umat bangga dengan sabda ini dan berkomitmen menjadi murid setia dan militan. Tetapi, juga ada cukup banyak umat yang tidak tahan dengan sabda ini lalu menolak menjadi murid Yesus. Mengikuti Yesus memang benar-benar pilihan.

Karena salib yang harus dialami ada umat menjadi malu kecewa dan bersembunyi. Ada juga yang kecewa lalu membuat provokasi negatif. Inilah barisan orang-orang sakit hati. Mereka tidak pantas menjadi murid Yesus.

Sampai saat ini kita tetap setia dan tidak mau memalukan di hadapan publik. Kiranya ditegaskan kembali bahwa menjadi murid Yesus adalah panggilan, pilihan, dan komitmen diri untuk menjadi setia. Sekalipun harus menyangkal diri dan memikul salib, kita tetap bangga pada Yesus sang penyelamat dunia. Terberkatilah umat yang setia kepada komitmen iman dan pembaptisan.

Kita umat pilihan Tuhan dan berziarah bersama sesama dan Tuhan. Dalam terang Roh Kudus, kita cermat berdiskresi dan matang membuat keputusan dan setia menjalani hidup dalam terang jalan-Nya. Kita syukuri kehidupan ini. Mari berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia (1 Korintus 15:58). Berkat Tuhan terbaik untuk kita.

(Rm. ASH., Pr. Gereja Paroki Santo Petrus & Paulus BABADAN Wedomartani, Sleman – DIY).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *