Refleksi Senin, 16 Desember 2024

By Dami Tiala
Beberapa tahun yang lalu, The Reader’s Digest, sebuah majalah keluarga Amerika, menceritakan kisah tentang seorang wanita pebisnis yang menarik dan sukses yang melihat ada benjolan kecil di belakang telinganya saat dia sedang menyisir rambutnya pada suatu pagi. Seiring berjalannya waktu, dia menyadari benjolan itu semakin besar, jadi dia memutuskan untuk menemui dokter. Ketakutan terburuknya terbukti.
Dokter memberi tahu dia bahwa benjolan itu adalah tumor besar yang memerlukan pembedahan segera. Ketika dia terbangun setelah operasi, dia menemukan seluruh kepalanya terbungkus seperti mumi. Dia bisa melihat dirinya di cermin hanya melalui dua lubang kecil di bagian matanya.
Ketika perban dilepas setelah seminggu, dia terkejut melihat bahwa wajahnya yang tadinya menarik telah berubah bentuk karena kelumpuhan wajah yang mungkin disebabkan oleh kerusakan pada saraf wajah selama pengangkatan tumor.
Berdiri di depan cermin, dia berkata pada dirinya sendiri bahwa dia harus membuat pilihan apakah akan tertawa atau menangis. Dia memutuskan untuk tertawa.
Meskipun berbagai terapi yang dicoba tidak berhasil dalam meringankan kelumpuhan wajah, keputusannya untuk tertawa saat menghadapi kesulitan membuat wanita ini dapat menjalani hidupnya. ( DT/MS )



























