Ekonomi

Calo Tiket KM Sabuk Nusantara Gentayangan di Pelabuhan Waikelo

×

Calo Tiket KM Sabuk Nusantara Gentayangan di Pelabuhan Waikelo

Share this article

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Mobilitas penumpang KM Sabuk Nusantara tujuan Bima, NTB yang meningkat pesat di pelabuhan Waikelo, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT membuat para calo tiket bergentayangan.

Terpantau awak media, Jumat (21/03/2025) layanan penjualan tiket oleh petugas di terminal penumpang hanya berlangsung sampai pukul 12.00 WITA.

Jefri warga Desa Hameli Ate, Kecamatan Kodi Utara terpaksa berlayar dengan tiket atas nama Mario yang ditebus dari tangan calo seharga 200 ribu.

Petugas mengumumkan bahwa layanan penjualan tiket akan dilanjutkan setelah jam istirahat usai.

Namun calon penumpang yang menanti di ruang tunggu harus kecewa karena setelah itu petugas tersebut tidak terlihat lagi batang hidungnya.

Justru saat itu staf Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Waikelo mengumumkan bahwa tiket sudah habis terjual dan membuat suasana jadi ricuh.

Terdesak waktu keberangkatan yang tidak bisa ditunda, sejumlah warga terpaksa membeli tiket dari tangan oknum calo.

Seperti dialami Jefri dan Melki yang terpaksa membeli tiket dengan harga 200 ribu.

Celakanya lagi, dua warga Desa Hameli Ate, Kecamatan Kodi Utara ini mengantongi tiket atas nama orang lain sehingga tidak cocok dengan data manifes penumpang.

Obed warga Desa ‘Bondo Ponda, Kecamatan Wewewa Utara salah satu korban permainan oknum penjual tiket.

Nasib apes juga dialami Obed warga Desa ‘Bondo Ponda, Kecamatan Wewewa Utara yang dikibuli oknum penjual tiket.

“Saya beli tiket untuk kami empat bersaudara dan uang 400 ribu serta KTP kami serahkan di salah satu ibu berkerudung,” ungkap Obed.

Namun saat hendak mengambil tiket yang sudah dipesan Obed harus gigit jari karena uang dan KTP dikembalikan.

Obed terpaksa membeli tiket dari oknum calo dengan harga yang berlipat ganda.

“Mau bagaimana lagi, kami harus buru waktu berangkat ke Bima,” akunya.

Sementara itu, Bapa Heldi warga Desa Mare’da Wuni, Kecamatan Wewewa Tengah juga mengalami nasib yang sama.

Tiket KM Sabuk Nusantara 79 yang seharusnya 70 ribu, terpaksa ia tebus dari tangan calo dengan harga 170 ribu.

Bapa Heldi penumpang KM Sabuk Nusantara 79 yang berlayar ke Bima dengan identitas palsu karena di tiket tertera nama Matius yang tidak sesuai dengan KTP miliknya.

“Di tiket ini bukan nama saya tapi mau bilang apa karena harus segera berangkat ke Bima,” tuturnya.

Harga tiket untuk KM Sabuk Nusantara 49 seharusnya 36.500 dan KM Sabuk Nusantara 79 semestinya hanya 70.000.

Namun di tangan para oknum calo, harganya melambung tinggi dan bervariasi jadi 150 ribu, 170 ribu hingga 200 ribu.

Penulisan nama dalam tiket tersebut pun dilakukan secara manual dengan tulisan tangan yang tidak jelas terbaca.

Kepada media ini, Sabtu (22/03/2025) salah satu pemerhati masalah sosial, Lodovikus Taruway Kedang menyesalkan ulah oknum calo yang sudah sekian lama gentayangan di pelabuhan Waikelo.

Padahal, kata Lodowikus, masyarakat sudah berulang kali teriak tentang adanya praktik calo tiket, tapi sama sekali tidak ada tindakan dari pihak berwenang.

“Yang kita sesalkan nama dalam tiket tersebut tidak sesuai dengan identitas orang bersangkutan. Bagaimana jika terjadi kecelakaan atau hal-hal lain yang butuh akurasi data penumpang kapal,” tanya Lodovikus.

Pembiaran tersebut, katanya lagi, mengindikasikan adanya ketidakberesan dalam hal pengawasan di area pelabuhan ini.

Menurutnya, sesuatu yang aneh jika ada banyak penumpang gelap karena mengantongi tiket atas nama orang lain bisa lolos ke dalam kapal dan ikut berlayar.

“Jika terjadi apa-apa maka otoritas di pelabuhan Waikelo harus bertanggung jawab,” tandasnya. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *