TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat berdampak pada sejumlah pengrajin kecil.
Salah satunya Sebastianus Asbon pengrajin terali besi dan meubel kayu di Tambolaka.
Pria asal Manggarai Timur ini mulai sepi pesanan dari pelanggan yang kebanyakan pegawai negeri dan instansi pemerintah.
“Semuanya mengeluh, terutama instansi pemerintah yang anggarannya bersumber dari pembiayaan negara,” ungkapnya.
Kondisi ini sangat berdampak pada sumber pendapatannya untuk menutup biaya hidup sehari-hari.
“Juga kebutuhan lain yang selama ini ditopang dari usaha kecil saya,” imbuhnya.
“Otomatis, sejak beberapa bulan ini saya jadi pengangguran lagi,” katanya lebih lanjut.
Sejak adanya efisiensi anggaran, sebut dia lagi, seluruh pelanggan tidak lagi memesan apa pun dari bengkel kecil miliknya yang berada tidak jauh dari Jembatan Pare Dawa, Watu Takkul.
Bahkan usahanya terancam gulung tikar karena nihil orderan.
“Saya bisa tutup usaha jika kondisi sepi pesanan ini terus berlanjut di bulan-bulan mendatang,” timpal Sebastianus.
Ia berharap, pemerintah bisa menaruh perhatian terhadap para pelaku usaha kecil yang terdampak efisiensi anggaran.
“Setidaknya ada solusi untuk kami agar tetap bisa mengasapi dapur keluarga,” tandasnya. ( JIP/MS )
