Peternakan

Diterjang ASF Breeding Center Disnakeswan Kabupaten SBD Tutup

×

Diterjang ASF Breeding Center Disnakeswan Kabupaten SBD Tutup

Share this article

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Pembibitan Ternak Babi (breeding center) milik Pemda SBD terpaksa ditutup setelah babi yang dikembangbiakkan mati akibat virus African Swine Fever (ASF).

Breeding Center yang dikelola Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten SBD ini tutup usai beberapa ekor babi tersisa mati pada 25 Februari 2025 lalu.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten SBD, Drs Agustinus Pandak menjelaskan, terakhir pada bulan Februari 2025 terdapat 42 ekor babi.

“Ada 10 ekor induk babi, 2 pejantan dan 30 ekor anak babi usia 1-2 bulan,” jelasnya kepada media ini, Rabu (05/02/2025).

“Tetapi sekarang semuanya mati setelah terkena virus. Dan karena itu secara teknis kami membersihkan kandang tersebut,” katanya lebih lanjut.

Walau kandang tersebut kosong tidak berisi seekor babi pun, petugas akan melakukan sterilisasi selama tiga hingga enam bulan ke depan.

Selain itu juga akan dilakukan pengasapan agar kandang tersebut benar-benar terbebas dari kontaminasi ASF.

“Kami punya tanggung jawab secara teknis sehingga kandang itu dibersihkan, dimurnikan dan disterilkan supaya terbebas dari sisa-sisa virus yang mungkin masih ada,” terangnya.

Pihaknya berharap, kelak kandang yang sudah kosong dan steril tersebut bisa terisi kembali.

Sedianya sudah ada dana yang dianggarkan namun kemudian terdampak efisiensi dan terkena refocusing.

“Kita berharap bahwa nanti setelah refocusing, dana itu dikembalikan untuk pengadaan bahan di pusat pembibitan ini,” imbuh Agustinus Pandak.

“Kasihan aset ini, kandangnya kosong, gudang-gudang pakan dan mesin-mesin pengolah pakan tidak terpakai. Karena itu kita harapkan nanti pemerintah mengalokasikan lagi dana untuk pengadaan babi,” timpalnya.

Semestinya, kata dia, pusat pembibitan babi ini tidak boleh berhenti berproduksi. Karena itu secara internal, saya akan negosiasi, tuturnya lagi.

Pasalnya, dari breeding center itulah dinas peternakan bisa mendistribusikan anak babi yang genetiknya bagus untuk dikembangkan oleh masyarakat peternak.

“Saya juga sudah utarakan hal ini saat menerima kunjungan anggota DPRD NTT beberapa waktu lalu. Saya bilang breeding center ini adalah tempat pemurnian genetik babi,” tambahnya.

“Kalau ada bantuan dari provinsi melalui dinas peternakan provinsi, maka kami siap untuk restocking kembali kandang itu,” katanya pula

Ia juga berharap mudah-mudahan lewat program 100 hari kerja gubernur NTT ada intervensi bantuan babi dari pemerintah provinsi untuk kabupaten SBD.

“Jika kelak bantuan pemerintah provinsi tersebut ada, maka alokasinya akan sangat tergantung kebijakan bupati,” tandasnya.

Mudah-mudahan, ujar Agustinus, selain dialokasikan untuk kelompok peternak ada juga jatah untuk breeding center dinas.

“Kami sungguh mengapresiasi dan berterima kasih atas kunjungan Pak Alo Malo Ladi dan Pak Anton Landi selaku anggota DPRD NTT,” ucapnya.

“Semoga lewat beliau berdua harapan kami pihak dinas juga seluruh masyarakat SBD mendapat dukungan dan terjawab dengan bantuan,” pungkas Kadis Agustinus Pandak. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *