PERO KONDA, MENARASUMBA.COM – Berdasarkan informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) hampir setiap hari terjadi gempa bumi, dan pada umumnya ada di wilayah Kodi.
Hal ini disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten SBD, Samuel Boro, ST saat menutup kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami Tahun 2023 di Desa Pero Konda, Kecamatan Kodi, Kabupaten SBD, Rabu (23/08/2023).
“Maka sangat tepat jika kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami kali ini dilaksanakan di Kodi sebagai bekal mitigasi untuk menghadapi ancaman bencana,” kata Samuel Boro.
Penyerahan peta evakuasi tsunami oleh Kepala UPT BMKG Stasiun Geofisika Sumba Timur, Kustoro Hariyatmoko, S.Si, M.Sc kepada Kepala Desa Pero Konda, Koda Sigore disaksikan Kalak BPBD Kabupaten SBD, Samuel Boro, ST.
Karena itu ia berharap setelah mengikuti SLG ini para peserta dapat menjadi agen informasi di tengah masyarakat sekaligus membantu upaya mitigasi apabila terjadi bencana.
“Saya juga berharap para peserta yang berasal dari berbagai unsur ini sudah saling mengenal dan menjadi sebuah komunitas untuk bisa berbagi informasi,” lanjutnya.
Sebagai instansi yang khusus menanggulangi bencana pihaknya senantiasa membina kemitraan dengan berbagai pihak.
“Terlebih peserta SLG yang tersebar di berbagai tempat dan sudah mendapat pembekalan tentang mitigasi bencana adalah mitra terbaik kami,” ujarnya.
Pose bersama peserta terbaik dan peserta teraktif dengan Kalak BPBD Kabupaten SBD, Samuel Boro, ST dan Kepala UPT BMKG Stasiun Geofisika Sumba Timur, Kustoro Hariyatmoko, S.Si, M.Sc.
Secara terpisah kepada media ini, Kepala Desa Pero Konda, Koda Sigore mengatakan sangat berterima kasih kepada pihak BMKG yang telah menggelar SLG di desa ini.
Sebagai wilayah pesisir yang dekat dengan episentrum gempa dan rentan terhadap ancaman tsunami, warga di desa ini sangat butuh edukasi terkait mitigasi bencana.
“Kami sangat bersyukur dan juga meminta dukungan BMKG terhadap upaya kami untuk membentuk komunitas masyarakat siaga tsunami agar bisa mendapat pengakuan secara internasional,” imbuhnya.
Pihaknya juga mengharapkan agar kegiatan yang sama dapat dilakukan pada sejumlah desa lain di wilayah pesisir Kodi sehingga antisipasi dampak bencana bisa dilakukan secara simultan.
“Seperti Desa Pero Batang, Desa Tanjung Karoso, dan Desa Ate Dalo yang berada pada satu garis pantai dengan desa ini tapi belum tersentuh kegiatan SLG,” tandasnya.
Rangkaian kegiatan pada hari itu diakhiri dengan susur jalur evakuasi oleh para peserta dan ditutup dengan pemberian penghargaan kepada peserta terbaik dan teraktif, serta penyerahan sertifikat untuk seluruh peserta.
Pada penutupan kegiatan ini Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten SBD, Samuel Boro, ST didampingi oleh Kepala UPT BMKG Stasiun Geofisika Sumba Timur, Kustoro Hariyatmoko, S.Si, M.Sc. ( JIP/MS )