humanities

Keluarga Kudus Nazaret

×

Keluarga Kudus Nazaret

Share this article

BIBLE LEARNING Masa NATAL Minggu, 29 Desember 2024

PESTA Keluarga Kudus Nazaret: Yesus, Maria dan Yusuf

Sumber Inspirasi: ¤ 1 Samuel 1:20-22.24-28 ¤ 1 Yohanes 3:1-2.21-24¤ Lukas 2:41-52

KELUARGA Kudus Nazaret selalu dipandang sebagai model hidup bagi seluruh keluarga Kristiani. Ada tiga unsur yang paling pokok. _Pertama,_ berpusat pada Kristus. Kehadiran Kristus menjadi keluarga ini istimewa. Kristus menjadi pusat dan jiwa dari perjalanan mereka. _Kedua,_ kepasrahan pada kehendak Allah. Jawaban Maria atas panggilan Tuhan menunjukkan daya rohani ini. _Ketiga,_ ketulusan hati. Ketika Yusuf mengetahui Maria telah mengandung, ia tidak menghakiminya, melainkan mencari kehendak Tuhan. Dan, ketika Tuhan menegaskan Maria mengandung dari Roh Kudus, tanpa ragu Yusuf mengambilnya sebagai istri.

Bacaan Injil hari ini (Lukas 2:41-52) menceriterakan kisah tentang Yesus datang ke Bait Allah. Ketika Yesus berusia 12 tahun, keluarga-Nya melakukan perjalanan ke Yerusalem untuk perayaan Paskah. Dalam perjalanan kembali ke Nazaret, Yusuf dan Maria menyadari bahwa Yesus tidak bersama dengan mereka. Ketika Yesus tidak lagi bersama dengan mereka, mereka kembali ke Yerusalem mencari-Nya. “Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka” (ay. 46).

Yusuf dan Maria menemukan Yesus di dalam Bait Allah sedang mendengarkan para alim ulama, mengajukan pertanyaan, dan menjawab pertanyaan itu sendiri. Ketika menemukan Yesus, mereka lega dan bertanya kepada Yesus. “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau” (ay. 48). Mendengar itu, Yesus menjawab, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (ay. 49). Selanjutnya, Yesus kembali bersama orang tuanya ke Nazaret dan mentaati mereka.

Yesus taat kepada perintah, menghormati ayah dan ibu-Nya. Yesus melakukan hal-hal itu dan diceritakan: “Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan semakin dikasihi oleh Allah dan manusia” (ay. 52).

Seorang anak laki-laki Yahudi dianggap dewasa apabila ia telah berusia dua belas tahun. Kemudian ia menjadi anak-anak Taurat dan harus melaksanakan semua ketetapan yang diwajibkan baginya.

Oleh karena itu, pada umur dua belas tahun Yesus menghadiri upacara perayaan Paskah pertama kalinya. Dapat dibayangkan betapa kota Yerusalem dan Bait Allah serta perayaan keagamaan itu menarik perhatian-Nya. Dalam kisah ini, ditunjukkan bahwa sebagai anak-anak, Yesus mengalami pertumbuhan baik jasmani, pengetahuan maupun rohani.

Belas kasih Allah itu yang sungguh dihayati oleh Keluarga Kudus Nazaret. Mereka menghayati itu dalam kesiapsediaan penuh. Maka, Keluarga Kudus Nazaret menawarkan sebuah model kehidupan religius di zaman now ini. Mereka menampakkan keberanian untuk memilih yang paling baik dan benar karena sesuai dengan kehendak Allah. Seperti Maria kita harus merenungkan semua kerumitan hidup di dalam hati kita, Maria menerima, kendati tidak terlalu mengerti segala sesuatu dan merenungkan semua di dalam hatinya, BUKAN SIBUUUK PAMER KEKAYAAN, KECANTIKAN DAN TIAP MENIT/JAM DENGAN PARFUM, LIPSTIK DAN BEDAK.

Lalu, bagaimana dengan kita? Seperti Yusuf, kita harus bersedia menjadi ayah yang mengasihi, bahkan Yusuf dengan berani bertanggung jawab menggembalakan keluarga muda itu untuk melakukan perjalanan hijrah ke Mesir. Bukan lari dari TANGGUNG JAWAB karena lebih suka hidup senang. Yusuf dan Maria bukan orang yang ketakutan dan cemas, seperti Herodes. Yusuf, Maria dan Yesus, keluarga kudus sebagai model kehidupan religius kita di zaman _now_ karena iman yang dihidupi dan dipraktekkan, sehingga boleh menghadirkan Yesus sebagai penyelamat Dunia. Semoga keluarga kita benar-benar menjadi keluarga yang MENGHAYATI IMAN: saling membantu dan mendoakan agar keluarga kita menjadi keluarga yang MENYELAMATKAN. (DT).

Have a GREAT SUNDAY

@Dami Tiala Umat Lingk. Ratu Kenyo Ev. Gereja Paroki Santo Petrus & Paulus BABADAN Wedomartani, Sleman – Yogyakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *